TEMPO Interaktif, Sydney -Australia berencana mengawasi dengan ketat setiap kapal komersial yang melintasi Great Barrier Reef. Negeri Kanguru ini akan menerapkan sanksi keras terhadap setiap pelanggaran guna melindungi wilayah terumbu karang ini dari polusi.
Kebijakan tersebut dirumuskan setelah kapal barang pengangkut batu bara Cina, Shen Neng I, kandas di pulau karang. Akibatnya, kapal jadi bocor dan 3 ton minyak tumpah ke laut, awal bulan ini.
Nantinya, kapal yang berlayar melalui bagian selatan Great Barrier Reef akan dipandu satelit. Mereka diwajibkan melaporkan secara teratur gerakannya di bawah peraturan baru.
Kapal yang menggunakan bentangan sebelah utara terumbu karang selama ini sudah mengikuti pedoman pemantauan yang ketat tersebut.
Kekhawatiran rusaknya lingkungan terumbu karang semakin besar seiring dengan makin padatnya jalur pelayaran oleh kapal kargo.
Aktivis lingkungan mengatakan pengawasan yang lebih besar amat diperlukan. Richard Leck dari WWF Australia berpendapat, navigator profesional dapat mencegah kecelakaan. "Hal utama yang kita lihat adalah perlunya sistem pelacakan," katanya. Selama ini mereka memiliki peta jalur di area Great Barrier Reef World Heritage.
"Namun sebagian besar insiden yang terjadi di wilayah Warisan dunia ini disebabkan kesalahan manusia," katanya. Menurut Richard, insiden yang terjadi selama ini disebabkan oleh kelelahan awak kapal. Satu-satunya cara mengelola risiko adalah memastikan pilot konsentrasi penuh di setiap kapal.
Rencana Australia meningkatkan pengawasan pelayaran komersial di Great Barrier Reef ini memang belum mendapat persetujuan International Maritime Authority. Polisi Australia sendiri telah menangkap dua awak Shen Neng 1 di lepas pantai Queensland.
UNTUNG | BBC