Jobs mengatakan para Apple telah lama bekerjasama dengan Adobe. Bahkan, sejak perusahaan itu masih ada di garasi. Teknologi Postcript, misalnya, dipakai Apple untuk printer Laser Writer.
Sampai sekarang kerjasama itu masih berlangsung. Bahkan Apple memasang produk-produk Adobe di Mac mereka. Tapi, belakangan Apple merasa tak nyaman dengan bikinan Adobe, terutama Flash. "Flash lah yang menyebabkan sistem operasi Mac OS X crash," kata Jobs.
Apple mengaku punya alasan kuat kenapa iPad dan iPhone tidak mendukung Flash. Selain diklaim bikin baterai boros, Flash tak cocok dengan gadget layar sentuh. "Flash cocok untuk komputer dengan tetikus."
Inilah rangkuman pernyataan Jobs soal mengapa mereka ogah memakai Flash di iPad dan iPhone.
1. Flash Bukan Open Source
Flash bukanlah software terbuka atau open source. Apple memilih memakai aplikasi berbasis open source untuk peranti mereka seperti HTML5, CSS dan JavaScript yang memang bersifat lebih terbuka.
2. Flash Game, Flash Video Bukan Segalanya
Banyak orang beranggapan bahwa tidak mendukung Flash berarti pengguna kehilangan segalanya, padahal itu jelas tidak benar. Banyak video yang dibuat berdasarkan H.264 bukannya Flash seperti yang banyak disebutkan. Video di YouTube pun mendukung format ini. Belum lagi situs-situs lain seperti Vimeo, New York Times, Times. "Memang orang akan kehilangna banyak games flash, tapi untungnya di toko iTunes kini sudah ada 50 ribu games non flash," kata Jobs
3. Flash Tidak Aman
Faktor lain yang menyebabkan Apple meninggalkan Flash adalah perihal keamanan. Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Symatec pada tahun 2009, Flash disebut-sebut sebagai pembawa malapetaka bagi pengguna Mac. Pasalnya, beberapa program jahat diklaim dapat menyerang melalui Flash.
4. Flash Boros Baterai
Jobs menuding bahwa Flash hanya akan bikin baterai boros. Hal ini dikarenakan Flash masih menggunakan decoder lama dan mengandalkan software untuk memutar video, sedangkan decoder yang lebih canggih telah tersedia pada H.264. Pada iPad dan iPhone video diputar dengan decode hardware prosesr dan bukan software, jadi lebih irit baterai.
5. Flash Bukan untuk Layar Sentuh
Jobs mengatakan bahwa Flash sejatinya dirancang untuk aplikasi yang memakai papan ketik dan tetikus. Contohnya, Flash mengadopsi teknologi roll over, gambar berganti saat jursor melewati ikon tertentu. Fitur ini tak ada di layar sentuh. Dia tak cocok untuk layar sentuh seperti iPhone ataupun iPad. Untuk itulah Apple memutuskan untuk lebih memilih CSS, HTML5 dan JavaScript.
6. Tidak Ramah untuk Programer
Flash tak cocok dipakai karena dianggap membatasi kreatifitas para pengembang aplikasi. Semua harus merujuk ke Flash.