Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merekam Peristiwa Perbukuan Indonesia

image-gnews
indonesiabuku.com
indonesiabuku.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Anda senang mengikuti perkembangan dunia sastra dan perbukuan di Indonesia? Jika ya, sepertinya Anda perlu "mengintip" situs web Indonesia Buku. Sesuai dengan namanya, situs web yang dapat diakses di alamat http://indonesiabuku.com ini memang berisi informasi dan catatan-catatan tentang dunia perbukuan di Indonesia.

Seperti yang tertulis di halaman Ihwal Kami, Indonesia Buku didirikan pada 23 April 2006 di Yogyakarta oleh beberapa orang, antara lain Taufik Rahzen, Galam Zulkifli, Dipo Andy Muttaqien, Eddy Susanto, dan Muhidin M. Dahlan. "Komunitas perbukuan" ini awalnya merupakan sayap Gelaran Budaya, sebuah galeri seni dan budaya yang didirikan pada akhir 1999 di Yogyakarta.

Komunitas ini didirikan untuk merekam kronik atau catatan berbagai peristiwa perbukuan yang pernah terjadi di Indonesia. Selain mengumpulkan peristiwa perbukuan dari tahun ke tahun, komunitas ini membuat catatan-catatan dan kritik, yang kemudian dituangkan ke situs web Indonesia Buku.

Situs web ini sejatinya sudah dipublikasikan tiga tahun yang lalu. Awalnya hanya berupa blog, tetapi karena informasi yang disajikan semakin banyak, Indonesia Buku akhirnya membuat situs web sendiri. Menurut salah satu pendirinya, Muhidin M. Dahlan, situs web Indonesia Buku pada awalnya dirancang sebagai tempat penyimpanan data informasi kronik perbukuan di Indonesia.

Namun tak hanya menyimpan data kronik perbukuan, kini Indonesia Buku juga memuat resensi, esai, bahkan liputan khusus soal dunia perbukuan yang terjadi di Tanah Air.

"Kami punya rencana besar membuat kronik perbukuan Indonesia selama dua abad, dari abad ke-20 sampai abad ke-21," kata Muhidin, yang juga berperan sebagai Pemimpin Redaksi Indonesia Buku. Rencana tersebut diakuinya sangat ambisius.

Agar rencana tersebut bisa tercapai, setiap hari pihaknya melakukan pemutakhiran informasi berbagai peristiwa perbukuan yang terjadi. Indonesia Buku juga melakukan penelusuran dan penggalian resensi-resensi yang pernah ditulis sejak awal abad ke-20.
Salah satu resensi buku lama yang diangkat kembali oleh Indonesia Buku adalah Satu Abad Kartini (1879-1979), yang ditulis oleh Aristides Katoppo, yang resensinya ditulis di majalah Tempo edisi 12 Mei 1978. Resensi lawas ini diposting kembali pekan lalu, bertepatan dengan Hari Kartini, yang jatuh pada 21 April.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi bukan berarti Indonesia Buku cuma jadi pengumpul resensi lama yang pernah ditulis. "Kami juga meresensi sendiri buku-buku lama maupun baru," ujar pria berusia 32 tahun ini kepada iTempo pekan lalu.

Hal menarik lain yang ada di Indonesia Buku adalah program "pengadilan buku". Pengadilan dalam program ini mirip pengadilan yang sebenarnya. Bedanya, sementara pada pengadilan sebenarnya yang diadili adalah manusia, di pengadilan ini bukulah yang menjadi terdakwa.
Buku-buku yang diajukan ke sidang bakal didakwa alias "dikuliti" luar-dalam oleh para anggota dewan buku dari Indonesia Buku. Dewan penilai ini berperan sebagai jaksa penuntut buku sekaligus hakim yang akan menentukan apakah sebuah buku layak dibaca atau tidak. Persidangan biasanya dilakukan dua kali dalam sebulan. “Karena baru seumur jagung, baru enam buku yang kami sidangkan."

Muhidin sendiri berperan sebagai panitera yang menyediakan buku serta membuat berita acara pemeriksaan yang akan diposting di situs Indonesia Buku. "Program ini dibuat karena buku bukanlah sebuah benda suci atau tak dapat diutak-atik," kata Muhidin, yang masih aktif berprofesi sebagai penyunting.

Hasilnya, buku yang disidangkan bisa saja divonis sebagai buku yang layak baca atau sebaliknya, dianggap buku "rombengan" alias tidak mutu. Meski disidangkan, pihaknya mempersilakan pengarang buku membuat pleidoi atau pembelaan layaknya sidang sebenarnya.
Pihaknya menetapkan kriteria buku yang bisa diresensi atau disidangkan di Indonesia Buku. Kriteria utamanya adalah harus buku Indonesia atau buku terjemahan tapi tetap membahas Indonesia. Buku yang bisa disidangkan juga tak harus selalu buku yang memicu pro-kontra di masyarakat, atau karya dari penulis terkenal. "Kita ambil tengah-tengahnya," kata lulusan IKIP Yogyakarta ini.

Selain membuat kronik perbukuan, pihaknya berencana melobi pemerintah agar dapat menerbitkan buku-buku yang usianya sudah lebih dari 50 tahun ke dalam versi digital. DIMAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Presiden Direktur Lintasarta Arya Damar.
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.


Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Tampilan situs Ditjen Pajak www.pajak.go.id yang diretas oleh pihak yang mengaku sebagai Anonymous Arabe pada Ahad pukul 9 malam lalu, 10 Juni 2018 (foto kanan). Hingga siang ini, situs tersebut masih dalam pemulihan dan dialihkan ke www.djponline.pajak.go.id (foto kiri). Foto: djponline.pajak.go.id / istimewa
Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.


Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Ilustrasi kejahatan internet
Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.


Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Global Director Priceprice.com Takayoshi Kuki (tengah) dalam acara peluncuran situs perbandingan harga Priceprice.com di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018. Tempo/Syafiul Hadi
Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.


Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Ilustrasi pelacuran / prostitusi. REUTERS/Edgar Su
Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.


Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam Browser Chrome. Kredit: Techcrunch
Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.


Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ilustrasi belajar make up dari youtube. Goss.ie
Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?


Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Soal matematika menjadi password wifi. Mirror.co.uk
Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?


Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Sxc.hu
Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality


Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Vlog Kaesang berjudul #BapakMintaProyek. youtube.com
Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.