Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini Lapan dan Polisi Selidiki Meteor Duren Sawit

image-gnews
Rumah milik keluarga Subari di kawasan Duren Sawit, Jakarta yang hancur akibat jatuhnya meteor. TEMPO/Eko Siswono
Rumah milik keluarga Subari di kawasan Duren Sawit, Jakarta yang hancur akibat jatuhnya meteor. TEMPO/Eko Siswono
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Hari ini peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan bertemu dengan peneliti dari Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI. Pertemuan ini berkaitan dengan ledakan di Duren Sawit, Jakarta Timur, yang diduga akibat meteor jatuh.

Menurut peneliti utama Lapan, Thomas Djamaluddin, pertemuan ini penting karena polisi sudah mengantongi hasil penelitian debu meteor dari lokasi kejadian. "Kami akan mengevaluasi bersama," kata Thomas melalui telepon semalam. Bahkan, jika perlu, Lapan akan memeriksa ulang tempat jatuhnya meteor. "Mungkin dari situ bisa ditemukan bentuk meteor yang utuh."

Menurut profesor riset astronomi dan astrofisika itu, kesimpulan tentang ledakan akibat benda langit yang jatuh didasari beberapa fakta. Salah satunya pola kerusakan dan pola pemanasan obyek. "Obyek yang jatuh saat itu berkecepatan sangat tinggi, mencapai 100 ribu kilometer per jam, dan temperaturnya di atas 100 derajat Celsius," kata Thomas.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang membenarkan soal rencana pertemuan itu. "Pertemuan ini untuk koordinasi. Kami perlu masukan dari Lapan," katanya.
Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa benda yang jatuh di Duren Sawit itu memiliki kandungan yang mirip meteor. Namun polisi belum berani mengambil kesimpulan. Unsur kimia dalam benda misterius berbentuk debu pasir itu berupa zat besi, silikon, magnesium, dan unsur lainnya.

Berbeda dengan di Duren Sawit, di Malang polisi memastikan bahwa ledakan yang terjadi bukan karena benda langit yang jatuh. "Penyebabnya adalah gas bocor, bukan batu meteor," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Ajun Komisaris Decky Hermansyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesimpulan itu diperoleh polisi setelah meminta keterangan dari pemilik rumah dan pihak PT Pertamina. Pemilik rumah, misalnya, mengatakan, dua jam sebelum ledakan tercium bau gas. Selanjutnya dia mengatasi kebocoran itu dengan menyumbat regulator menggunakan plastik. Diduga, ledakan itu dipicu oleh arus listrik yang keluar dari pompa air listrik otomatis. Ketika pemilik rumah membuka keran air kamar mandi, pompa air listrik menyala dan arus listriknya menyambar gas. "Jarak tabung gas berukuran 12 kg dengan pompa hanya 1 meter," ujar Decky.

HERU TRIYONO | BIBIN BINTARIADI | JOBPIE | SUSENO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Meteorit yang ditemukan di Hoba, Namibia.
Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.


Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Tas Meteorit Coperni (Instagram/@coperni)
Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.


Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Astronom Jepang, Daichi Fujii, menangkap gambar peristiwa meteorit menabrak Bulan yang tampak lewat kilatan cahaya terang di kiri bawah pada 23 Februari 2023. mage credit: Daichi Fujii Hiratsuka City Museum
Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.


Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

17 April 2022

Ilustrasi asteroid interstellar pertama, Oumuamua. Kredit: M. Kornmesser/ESO
Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

Pada 2019 peneliti Harvard menulis bahwa meteorit sangat cepat yang merintis jejak melalui atmosfer pada tahun 2014 juga sebagai objek antarbintang.


Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

14 Januari 2022

Meteorit Allan Hills 84001 berasal dari Mars dan ditemukan di Antartika pada tahun 1984. (JSC/NASA)
Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berdebat tentang bagaimana bahan kimia organik dalam meteorit ALH 84001 terbentuk.


Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

25 November 2021

Para ahli mengatakan batu itu adalah meteorit langka yang berasal dari kelahiran tata surya kita. (Museum Victoria)
Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu.


Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

22 Oktober 2021

Sebuah meteorit berusia 4,5 miliar tahun jatuh di rumah seorang wanita di Kanada dan mendarat di atas bantal. Kredit: The Golden Star/Ruth Hamilton
Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Meteor menembus atmosfer Bumi dan jatuh di sebuah rumah di Kanada beberapa waktu lalu. Beruntung ukurannya kecil.


Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

18 Oktober 2021

Sebuah meteorit berusia 4,5 miliar tahun jatuh di rumah seorang wanita di Kanada dan mendarat di atas bantal. Kredit: The Golden Star/Ruth Hamilton
Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

Batu meteorit itu diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, lebih tua dari apa pun yang ada di Bumi.


Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

28 Juli 2021

Meteor yang melaju dengan kecepatan 70.000 km per jam, menerangi langit malam seolah-olah siang hari. Kredit: Norwegian Meteor Network
Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

Meteor itu membangunkan warga ibu kota negara, Oslo, yang terkaget-kaget mendengar suara ledakan besar.


Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

10 Juli 2021

Planetarium di Shanghai, China, yang diklaim terbesar di dunia merupakan hasil rancangan arsitektur China dan Amerika Serikat. (ANTARA/HO-GICExpat)
Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

Planetarium itu akan memamerkan banyak benda koleksi bidang astronomi.