Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seabad Mendatang, Tak Ada Tabrakan Asteroid  

image-gnews
www.aeronoticias.com.pe
www.aeronoticias.com.pe
Iklan
TEMPO Interaktif, Arecibo - Asteroid dekat bumi, 2005 YU55, bisa diabadikan gambarnya oleh Arecibo Radar Telescope di Puerto Rico pada 19 April lalu. Data yang dikumpulkan selama masa observasi Arecibo terhadap 2005 YU55 membuat Near-Earth Object Program Office di Jet Propulsion Laboratory milik badan antariksa Amerika (NASA) dapat mengetahui orbit batu antariksa tersebut dengan benar. Berdasarkan data itu, para ilmuwan berani menyingkirkan semua peluang asteroid itu menabrak bumi dalam 100 tahun mendatang.

Pada saat gema citra radar itu diambil, batu antariksa itu berada 2,3 juta kilometer dari bumi. Meski terlihat kabur, resolusi gambar itu 7,5 meter per piksel. Itu mengungkapkan bahwa 2005 YU55 adalah obyek bulat berukuran 400 meter.

Radar itu tak hanya memasok data tentang dimensi asteroid, tapi juga lokasi pasti benda itu di antariksa. Dengan menggunakan kemampuan radar astrometri Arecibo berpresisi tinggi, para ilmuwan mampu mengurangi ketidakpastian orbit YU55 hingga 50 persen.

"Kami pernah mengklasifikasikan 2005 YU55 sebagai sebuah ancaman potensial," kata Steve Chesley, seorang ilmuwan di Near-Earth Object Program Office. "Sebelum radar Arecibo melintas pada 19-21 April, kami telah mengeliminasi hampir seluruh benda yang mendekati bumi sebagai kemungkinan terjadinya tumbukan. Tapi ada beberapa yang tetap menunjukkan kemungkinan tumbukan. Setelah memasukkan data dari Arecibo, kami dapat menghapus seluruh kemungkinan tumbukan itu hingga 100 tahun mendatang."

Dengan lebih banyak observasi di masa depan, para ilmuwan kemungkinan dapat mengetahui orbit 2005 YU55 secara akurat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NASA mendeteksi, melacak dan mengkarakterisasi asteroid dan komet yang melintas dekat dengan bumi menggunakan teleskop antariksa maupun teleskop yang berada di bumi. Program observasi obyek dekat bumi atau lebih sering disebut "Spaceguard", menemukan obyek-obyek itu, mengkarakterisasi kelompok mereka, dan merancang orbit mereka untuk mengetahui apakah obyek asing itu dapat menjadi ancaman potensial bagi planet kita di kemudian hari.

TJANDRA | SCIENCEDAILY | NASA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

12 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

18 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

18 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

19 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.