TEMPO Interaktif, New York - Sejenis primata yang baru ditemukan di Mesir utara diperkirakan merupakan sebuah penyimpangan evolusi. Binatang itu tak bisa dimasukkan ke pohon keluarga primata, tak peduli bagaimana para ilmuwan berusaha melakukannya.
Para ahli taksonomi kesulitan mengklasifikasikan primata yang hidup di Afrika sekitar 37 juta tahun lampau itu karena sejauh ini mereka cuma menemukan 12 gigi yang tersisa dari binatang tersebut. Dari gigi tersebut, para ilmuwan menamai spesies baru itu Nosmips aenigmaticus.
Masalahnya, gigi-gigi primata itu amat ganjil, tidak sesuai dengan kelompok primata yang diperkirakan hidup pada masa yang sama. Para ilmuwan mengatakan penemuan ini kemungkinan akan membuat evolusi primata di benua itu jauh lebih rumit. "Sangat mengejutkan menemukan primata yang bertentangan dengan klasifikasi," kata Erik Seiffert, peneliti dari Stony Brook University di New York, Amerika Serikat.
Selama 30 tahun terakhir, tiga kelompok besar primata yang diperkirakan ada di Afrika sekitar 55 juta hingga 34 juta tahun lampau adalah monyet primitif, primata mirip lemur, dan kelompok adapiform yang telah punah.
Gigi Nosmips menempatkan primata itu di Afrika pada waktu yang sama. Namun anehnya, gigi itu menunjukkan bahwa Nosmips kemungkinan adalah penyimpangan evolusioner yang tidak berkaitan dengan kelompok primata mana pun.
Paleontolog umumnya mengidentifikasi fosil primata dari giginya karena gigi adalah bagian paling kuat dan biasanya memfosil sehingga paling besar kemungkinannya untuk ditemukan kembali.
Nosmips mempunyai kombinasi gigi geraham yang membesar dan memanjang dengan geraham atas yang sederhana. Dia juga memiliki gigi geraham kecil yang telah berbentuk geraham, berbeda dengan primata lain, yang umumnya tetap relatif sederhana. "Nosmips tampaknya merupakan anggota spesial dari garis keturunan primata Afrika endemik yang mungkin amat purba dan sebelumnya tak terdokumentasikan," kata Seiffert.
Seiffert mengatakan bentuk gigi itu amat aneh. "Ketika anda menemukan gigi sebuah fosil primata, biasanya sudah jelas binatang itu akan sesuai dengan cabang pohon keluarga yang mana," katanya. "Hanya ada beberapa spesies yang tak dapat disepakati dan tak dapat digolongkan ke dalam kelompok besar primata mana pun. Fosil misterius ini pastilah memiliki sesuatu yang penting untuk mengungkap evolusi primata."
Pada saat ini, Nosmips adalah salah satu dari fosil misterius langka tersebut. Mengingat para ilmuwan hanya menemukan giginya, mereka tak dapat memastikan bagaimana tampang primata itu semasa hidup. Namun mereka mencatat, Nosmips hidup berdampingan dengan primata yang telah mengalami spesialisasi lainnya, yakni Afradapis.
Seiffert dan timnya membandingkan gigi kedua spesies yang telah punah itu dengan primata yang hidup sekarang. Mereka menduga Afradapis beradaptasi untuk memakan daun, sedangkan Nosmips kemungkinan lebih banyak makan buah dan serangga.
TJANDRA | LIVESCIENCE