TEMPO Interaktif, California - Diane Campbell urung membeli iPad karena toko yang menjualnya menolak pembelian dengan uang tunai.
Diane yang sehari-hari bekerja sebagai musisi ini ingin memiliki iPad karena bentuknya ringkas dan dapat digunakan untuk mengunduh lagu-lagu yang akan dia bawakan dengan gitarnya. Setelah menabung beberapa bulan, wanita berkacamata ini berhasil mengumpulkan uang US$ 600. "Saya sangat berhadap bisa memilikinya," katanya.
Kemudian Campbell pergi ke sebuah toko penjual iPad di Paulo Alto dan membayangkan membawa pulang iPad yang didambakan. Namun ketika hendak membayar, pelayan toko mengatakan, "maaf kami tidak menerima pembayaran dengan uang tunai." Sontak wanita yang tidak memiliki kartu kredit maupun debit ini kaget bukan main. Hasil tabungannya tak berguna.
Campbell kemudian mengadukan kejadian ini kepada sebuah stasiun televisi di California yang kemudian mengirimkan surat elektronik kepada Apple. Balasannya, Apple menegaskan sesuai dengan aturan penjualan iPad, Apple memang tidak menerima pemmbayaran dengan tunai. Perusahaan pencipta iPhone dan iPad itu hanya menerima pembayaran melalui kartu kredit dan debit.
Selain itu, satu orang hanya boleh membeli dua unit iPad saja. Ini dilakukan untuk mencegah pemborongan iPad yang ternyata dijual lagi dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal. Kebijakan untuk tidak menerima uang tunai ini bukan kali pertama diterapkan Apple. Dua tahun lalu, Apple juga menolak uang tunai dalam penjualan iPhone.
Allan Fisher dari Koalisi Reinvestment mengatakan Apple tidak mempertimbangkan mereka yang tidak memiliki akses untuk menggunakan kartu kredit dan debit. Di Amerika, bank menetapkan syarat tertentu bagi mereka yang ingin memiliki kartu kredit dan debit. "Produk ini tidak dapat dinikmati seluruh kalangan masyarakat," kata Fisher.
Rini K | CNN