Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikan Takut Bayangannya Sendiri

image-gnews
TEMPO/ Josua Alessandro
TEMPO/ Josua Alessandro
Iklan

TEMPO Interaktif, CALIFORNIA - Dua ekor ikan saling menatap satu sama lain. Meski diletakkan secara terpisah dalam dua botol kaca, mereka saling "beradu" dengan cara memoncongkan mulut masing-masing, tanda yang satu lebih tangguh dari lainnya. Lama-kelamaan dua ikan itu "lelah" dan saling melekukkan tubuh: berpaling.

Namun perbedaan drastis terjadi ketika seekor ikan melihat bayangannya sendiri di cermin. Sebuah studi dari Stanford University, California, menyebutkan, pada jenis ikan tertentu, lebih menakutkan jika melihat bayangannya sendiri ketimbang beradu dengan ikan lainnya.

Menurut Julie Desjardins, peneliti biologi universitas tersebut, ikan yang menangkap bayangannya sendiri menjadi lebih gelisah dan takut. "Seperti ada sesuatu yang tidak dimengerti ikan itu," katanya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, Desjardins bersama ahli biologi lainnya, Russell Fernald, mengamati sejenis ikan jantan dari Afrika yang ditempatkan pada dua stoples berbeda. Selama 20 menit, dua ekor ikan petarung ini saling memandang dan selalu ingin menyerang lawannya.

Sedangkan ketika masing-masing ikan dihadapkan dengan bayangannya di cermin, keduanya tampak "bingung" dan cenderung menghindari bayangannya. "Cermin itu menyebabkan ikan berada di luar realitas atau kenyataan yang memantik emosi," ujar Desjardins.

Setelah uji coba tersebut, peneliti ini mengambil sampel darah ikan dan testosteron--hormon yang membuat sesuatu menjadi lebih agresif dan membedah amygdala (bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori yang berkaitan dengan emosi).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil tes laboratorium menunjukkan, kedua ikan itu memiliki kadar hormon testosteron yang tinggi. Namun hanya ikan yang becermin yang bagian amygdala-nya menunjukkan reaksi yang tinggi.

Menurut Desjardins, aktifnya amygdala pada ikan yang becermin karena bayangannya selalu menunjukkan reaksi yang sama dengan gerakan ikan yang sesungguhnya. Pada umumnya, dalam pertarungan antarikan, setiap ikan akan saling menggigit dan melakukan banyak gerakan. "Namun, ketika ikan itu berkelahi dengan bayangannya di cermin, ikan itu tidak merasakan adanya respons atau timbal balik dari lawannya (bayangannya)," dia menjelaskan.

Kesimpulan sementara yang diperoleh Desjardins adalah makhluk hidup bertulang belakang dapat membuat pembedaan dalam pikirannya. Meskipun faktanya amygdala pada manusia lebih terelaborasi daripada amygdala yang terdapat pada ikan, katak, dan burung.

Rini K | LiveScience

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia