Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan Dinosaurus Bermata Keriput Pemakan Tumbuhan  

image-gnews
Jeyawati rugoculus
Jeyawati rugoculus
Iklan

TEMPO Interaktif, State College - Dinosaurus baru pemakan tumbuhan yang memiliki mata keriput dan mulut bak penggiling ditemukan di sebelah barat New Mexico, Amerika Serikat. Fosil itu ditemukan dalam batu, sisa ekosistem hutan rawa 91 juta tahun lampau.

Spesies baru yang dideskripsikan oleh sekelompok ahli paleontologi berdasarkan fosil kerangka yang tak utuh lagi itu dinamai Jeyawati rugoculus, yang artinya "mulut penggiling, mata keriput". Dinosaurus itu diperkirakan adalah pemakan tumbuhan yang mengkonsumsi tanaman paku dan pohon konifer, yang fosilnya juga ditemukan dalam lapisan batuan yang sama.

Berdasarkan tulang tengkorak yang tinggal separuh, beberapa tulang vertebra, dan potongan tulang iga, para ilmuwan menduga Jeyawati adalah kerabat dekat hadrosaurus berparuh bebek, yang banyak ditemukan di belahan bumi bagian utara dari masa Late Cretaceous Epoch, 80 hingga 65 juta tahun lalu. Jeyawati tetap memiliki beberapa fitur primitif pada gigi dan rahang yang membedakannya dari hadrosaurus yang memiliki bulu.

Nama Jeyawati berasal dari dua kata dalam bahasa yang digunakan orang Zuni, suku Indian Amerika yang bermukim di sepanjang Sungai Zuni di sebelah barat New Mexico. Pemilihan nama itu mengacu pada mekanisme mengunyah unik yang dikembangkan oleh garis keturunan binatang herbivora seperti Jeyawati.

Bagian kedua dari nama spesies itu, rugoculus, berasal dari bahasa Latin, yaitu kata "ruga" dan "oculus", yang bila digabung memiliki arti "mata keriput" Nama itu mendeskripsikan fitur unik yang dimiliki dinosaurus herbivora tersebut.

Salah satu tulang yang membentuk rongga mata memperlihatkan tekstur keriput atau kasar yang ganjil pada sisi bagian luarnya. Hal itu menunjukkan bahwa Jeyawati rugoculus ada kemungkinan mempunyai satu atau beberapa sisik besar di atas dan belakang matanya.

"Jeyawati tampaknya menjalani kehidupan yang keras," kata Andrew T. McDonald, peneliti utama studi itu dan seorang kandidat doktoral di Department of Earth and Environmental Sciences, University of Pennsylvania. "Beberapa potongan tulang iganya menunjukkan adanya permukaan yang kasar dan membengkak, mengindikasikan bahwa binatang itu pernah mengalami patah tulang di sejumlah titik selama hidupnya, dan luka itu sembuh sebelum dia mati."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walaupun fosil itu telah ditemukan sejak 1996, para ilmuwan baru mengetahui keunikan spesies itu. Jeyawati adalah anggota grup binatang yang merupakan perpaduan antara dinosaurus dan binatang lain, yang baru diketahui sekitar 15 tahun lalu.

McDonald mulai mengklasifikasikan temuannya itu ketika masih berstatus mahasiswa di University of Nebraska, sebelum menuntaskan pekerjaan itu dengan Peter Dodson, dosen anatomi dan paleontologi di fakultas Veterinary Medicine and Arts and Sciences di universitas yang sama. "Setelah melihat kerangka spesies lain yang masih berkerabat dengan Jeyawati, kami bisa membuat beberapa asumsi," kata McDonald, "Termasuk bahwa binatang itu kemungkinan berjalan dengan keempat kakinya tapi juga bisa berdiri dengan dua kaki."

Fosil tulang dinosaurus itu kini disimpan di Arizona Museum of Natural History, bersama spesimen dinosaurus lain yang juga ditemukan di kawasan tersebut. Dinosaurus yang juga hidup pada masa yang sama dengan Jeyawati adalah Zuniceratops, dinosaurus bertanduk Amerika Utara, dan Nothronychus, binatang herbivora aneh yang masuk garis silsilah dinosaurus yang sebelumnya hanya ditemukan di Asia hingga fosilnya diketahui.

Potongan tulang dan tengkorak Jeyawati ditemukan oleh ahli paleontologi Douglas Wolfe, peneliti utama Zuni Basin Paleontological Project. Penggalian fosil itu dilakukan selama 13 tahun dengan bantuan James Kirkland, pakar paleontologi di Utah Geological Survey.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

27 November 2022

Kerangka fosil  T. rex  di Hong Kong.  Foto: Christie's Images Ltd.
Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

Kerangka T. rex yang batal dilelang untuk rencana penjualan pertama di Asia itu awalnya ditarget mendulang penjualan Rp 392 miliar.


Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

10 Juli 2022

Ilustrasi berdasarkan rekonstruksi fosil tengkorak dinosaurus Meraxes yang ditemukan di Argentina. Bentuknya mengingatkan pada makhluk mitos di Eropa yakni gargoyle. (via REUTERS/JORGE A. GONZALEZ)
Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

Dinosaurus ini menunjukkan ada pengurangan jumlah jari dari Abelisaurus memiliki empat jari, sementara tyrannosaurus dua.


2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

26 Februari 2022

Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN
2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam


Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

12 Januari 2022

Fosil naga laut raksasa berusia 180 juta tahun ditemukan di Inggris. (Anglian Water)
Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

Behemoth adalah fosil terbesar dan terlengkap dari jenisnya yang pernah ditemukan di Inggris.


Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.


Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.


Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

20 September 2021

Band Gojira. Instagram/Gojiraofficial
Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

Nama grup band metal Gojiro, diabadikan sebagai sebutan fosil yang ditemukan di Prancis, Luksemburg, dan Austria.


Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

16 Agustus 2021

dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin
Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatan, memulai musim dingin yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.


Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

15 Agustus 2021

Fosil Pulchritudo attenboroughi (kiri). Hasil rekonstuksi digital (kanan). Kredit: Denver Museum of Nature and Science
Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

Desain indah pada elytra kumbang kuno itu mendorong para peneliti untuk menamakannya Pulchritudo attenboroughi.