TEMPO Interaktif, Amerika - Semua orang tahu bahwa remaja sering membuat keputusan berisiko. Ternyata ada alasan biologis mengapa mereka kerap memberikan solusi yang terkadang membahayakan diri sendiri.
"Hipotesa kami, perilaku berisiko itu disebabkan karena kelebihan kapasitas pada sistem dopamin mesolimbic di otak," kata ketua tim peneliti Russell Poldrack. Sistem dopamin mesolimbic adalam sistem kerja otak yang merangsang ujung syaraf neuron mengeluarkan dopamine atau zat perangsang syaraf senang, enak dan bangga.
Oleh karenanya, menurut profesor di bidang psikologi dan neurobilogi ini, remaja kadang berkesperimen misalnya dengan mencoba obat-obatan terlarang dan melakukan hubungan seksual dengan pacarnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknologi fungsional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) untuk mempelajari aktivitas otak. Para peserta berusia 8 hingga 30 tahun mencoba menafsirkan sebuah sebuah gambar abstrak yang diberikan peneliti menjadi dua kategori. Untuk memotivasi mereka, para peserta itu akan menerima sejumlah uang untuk setiap jawaban yang benar.
Para peneliti mulai mempelajari bagaimana otak para peserta bekerja untuk mengkategorikan gambar dengan iming-iming hadiah tersebut. Dari pengkategorian gambar itu, tampak otak para remaja bergerak lebih cepat ketimbang mereka yang masih muda atau sudah dewasa. "Ini menunjukkan tingkat dopamine di otak mereka lebih besar ketimbang yang lain," kata Poldrack.
Namun dia mengharapkan ke depan ada studi terbaru lainnya yang dapat menjawab lebih spesifik mengapa remaja cenderung membuat keputusan yang berbahaya atau menantang. Sebelumnya, sebuah penelitian menyatakan bahwa sikap menantang bahaya pada para remaja disebabkan mereka lebih sensitif terhadap perhatian atau penghargaan dari.
LiveScience | Rini K