TEMPO Interaktif, Jakarta - Planet-planet di tata surya lahir dari tabrakan antara planet-planet kecil yang berputar mengelilingi matahari. Dalam tabrakan itu, planet kecil "meleleh" dan membentuk planet-planet yang lebih besar.
Selama ini para ilmuwan memperkirakan bumi dan bulan terbentuk ketika tata surya berusia 30 juta tahun atau sekitar 4.537 juta tahun yang lalu.
Namun penelitian terbaru dari University of Copenhagen, Denmark menunjukkan bahwa bumi dan satelitnya ini terbentuk sekitar 120 juta tahun lalu atau yang paling paling belakangan dari planet lainnya dalam tata surya.
Menurut para peneliti, bumi dan bulan terbentuk setelah terjadi tumbukan antara dua planet yang besarnya hampir sama dengan Mars dan Venus. Tabrakan terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam dengan suhu bumi yang lebih tinggi dari bulan.
Untuk mengetahui berapa usia bumi dan bulan, para peneliti memeriksa unsur-unsur tertentu dalam "mantel" bumi. Unsur itu diantaranya Hafnium-182, zat radioaktif yang membusuk dan dikonversi menjadi isotop tungsten-182.
"Isotop tungsten dapat mengungkapkan apakah inti besi dan permukaan batu hasil tabrakan tadi telah bercampur," kata ketua tim peneliti Tais W. Dahl dari University of Copenhagen. Batu dan besi yang bercampur ini merupakan unsur yang ada dalam pembentukan planet. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Earth and Planetary Science Letters.
Dailymail | Rini K