Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Neanderthal Kembali ke Inggris Lebih Cepat  

image-gnews
Replika manusia Neanderthal di museum Neanderthal museum, di Mettmann, Jerman. AP/Heinz Ducklau
Replika manusia Neanderthal di museum Neanderthal museum, di Mettmann, Jerman. AP/Heinz Ducklau
Iklan
TEMPO Interaktif, London -Penemuan dua serpihan batu perkakas purba menjadi bukti bahwa manusia Neanderthal telah mencapai dan bermukim di Inggris pada saat dimulainya zaman es terakhir, 40 ribu tahun lebih cepat dari perkiraan semula. Bukti itu ditemukan oleh tim arkeologi University of Southampton dan Oxford Archaeology, Inggris.

Dr Francis Wenban-Smith, arkeolog dari University of Southampton, yang dibantu oleh Oxford Archaeology, menemukan dua batu perkakas purba itu dalam sebuah penggalian di persimpangan jalan M25/A2 di Dartford di Kent. Batu purba itu adalah serpihan sisa pembuatan perkakas batu yang belum diketahui, namun hampir bisa dipastikan perkakas itu digunakan untuk memotong binatang mati.

Tes terhadap sedimen tempat batu perkakas itu terkubur menunjukkan bahwa benda tersebut berasal dari 100 ribu tahun lampau membuktikan bahwa nenek moyang manusia Eropa itu telah bermukim di Inggris pada masa itu. Sebelum ditemukannya batu purba itu, Inggris dianggap sebagai daerah tak berpenghuni selama periode tersebut.

"Saya tak dapat mempercayai mata saya ketika menerima hasil tes itu," kata Wenban-Smith. "Kami tahu Neanderthal mendiami Prancis utara pada saat itu, tapi bukti baru ini menunjukkan bahwa segera setelah permukaan laut surut, dan terbentuk 'jembatan daratan' melintasi selat Inggris, mereka melakukan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Kent."

Manusia pre-Neanderthal sebelumnya telah mendiami Inggris sebelum zaman es terakhir, tapi mereka terdesak ke selatan karena daratan itu tertutup es sekitar 200 ribu tahun lampau. Ketika iklim menghangat lagi antara 130 ribu dan 110 ribu tahun silam, mereka tak bisa kembali karena, sama seperti saat ini, permukaan air laut di selat itu telah naik, dan memblokade jalan. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa mereka kembali ke Inggris jauh lebih cepat dari 60 ribu tahun silam, waktu yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya.

Selain dua serpihan batu perkakas itu, proyek penggalian tersebut menemukan sepotong gigi badak berambut tebal. Benda yang diperkirakan berusia 40 ribu tahun itu ditemukan di dataran rendah berbatu yang kerap terendam banjir di Sungai Darent, Kent.

"Penggalian ini mengungkap sejumlah aktivitas di situs Dartford pada masa perunggu dan periode Romawi," kata David Score, Manajer Oxford Archaeology Project. "Namun penggalian yang lebih dalam telah mengangkat sedimen yang jauh lebih tua dan menyimpan hasil yang paling menarik, periode yang sebelumnya dipercayai tak ada manusia purba yang tinggal di Inggris."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah teori menyatakan Neanderthal ada kemungkinan tertarik pulang kembali ke Kent oleh batuan kapur kaya batuan keras kwarsa daerah itu. Mineral itu mendukung kawanan mammoth, badak, kuda, dan rusa, sumber pangan penting di daerah sub-Arktik. "Mereka adalah orang yang tak terlalu membutuhkan tempat berteduh permanen, tak ada rumah, bahkan gua, sehingga kami hanya bisa berspekulasi bahwa pada saat mereka kembali, mereka telah mengembangkan kemampuan fisiologi untuk mengatasi dingin, sekaligus mengembangkan strategi tingkah laku, seperti merencanakan cadangan musim dingin dan memanfaatkan api," kata Wenban-Smith.

Zaman es terakhir terjadi antara 110 ribu dan 10 ribu tahun silam, namun tidak dapat diketahui pasti dengan adanya fluktuasi ketika iklim menghangat secara temporer. Tak jelas apakah kolonisasi Neanderthal di seluruh barat laut Eropa dan Inggris berhubungan dengan fluktuasi minor itu.

Dr Wenban-Smith yakin perlu lebih banyak data untuk memastikan secara akurat kapan mereka pulang kembali ke Inggris untuk memperlihatkan berapa banyak yang hidup di Kent pada saat itu, berapa jauh mereka menjelajahi pedalaman Inggris, dan berapa lama mereka tinggal di sana. Daerah selat juga merupakan area yang amat penting untuk diteliti, terutama lanskap yang terkubur antara Boulogne dan Newhaven, yang mungkin menyimpan bukti krusial.

TJANDRA | SCIENCEDAILY | UNIVERSITY OF SOUTHAMPTON

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

1 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

6 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

6 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

7 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

23 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

51 hari lalu

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.


Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Dua arkeolog meneliti arsitektur benteng pertahanan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu Selatan dengan cara ekskavasi atau penggalian pada Kamis (16/11/2023). Diketahui ekskavasi juga pernah dilakukan pada 1995. ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu
Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.