TEMPO Interaktif, Jakarta - Telkom ambil ancang-ancang mengusung layanan all in one. Nantinya pelanggan dapat menelepon, mengakses Internet, serta menikmati TV berbayar, layanan interaksi, dan komunitas. Bulan lalu, iklan satu halaman di media nasional mereka pasang. Perusahaan ini menawarkan layanan Speedy, Yes TV, dan telepon dalam satu paket.
Langkah itu merupakan upaya untuk mempertahankan pasar. Maklum, First Media, perusahaan pesaingnya, lebih dulu meluncurkan paket Internet dan TV berbayar (pay TV). Indosat Mega Media juga tidak ketinggalan melalui jaringan kabel optik.
Baca Juga:
Direktur TI dan Konten PT Indonusa Telemedia Aris Hartoni menjelaskan, Telkom sedang melakukan konvergensi. Saat ini pelanggan TV berbayar dengan jaringan kabel kebanyakan korporasi. Pelanggan layanan bundling hanya 40 persen dari total pelanggan Yes TV, yakni 250 ribu. Sisanya pelanggan dengan layanan satelit.
Pelanggan tertarik kepada layanan kabel karena bisa mendapatkan bundling layanan akses internet dan televisi berbayar. Pada umumnya mereka lebih banyak memanfaatkan layanan televisi berbayarnya. "Ini kami ketahui dari komplain yang ada jika ada gangguan televisi," ujar Aris.
Fisrt Media juga memperbesar kemampuan. Pelanggan total First Media mencapai angka 285 ribu, 40 persen di antaranya pelanggan TV berbayar dan gabungan pelanggan Internet dan TV berbayar. Perusahaan ini menjanjikan layanan akses Internet dari pita lebar dengan kecepatan ganda hingga 1 megabit per detik (Mbps) dan 72 saluran TV lokal dan internasional.
"Untuk menggaet pelanggan baru yang membutuhkan akses Internet lebih cepat," kata Product Development Marketing First Media Dedy Handoko.
Untuk bersaing dengan layanan TV berbayar satelit, First Media mengandalkan kekuatan berbagi di empat televisi berbeda dalam satu rumah tangga. "Ini kekuatan kami, satu bisa untuk empat pesawat televisi," ujar Dedy.
Indosat Mega Media mengaku sebagai pemain kecil dalam bisnis ini. Mereka menawarkan paket akses Internet broadband. Head of Corporate Communication Adrian Prasanto mengakui bundling akses Internet sekaligus 50 saluran TV berbayar menjadi daya tarik bagi pelanggan. Meski begitu, pelanggan juga bisa memilih paket yang disediakan. Untuk bersaing dengan pemain TV kabel lain, IM2 mengandalkan layanan purnajualnya dan kapasitas tak terbatas. Sayangnya, IM2 belum berencana menambah saluran untuk TV berbayarnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) Arya Mahendra Sinulingga mengatakan pangsa pasar masih cukup besar. "Apalagi rumah tangga yang punya televisi baru 60 juta, daerah yang belum terjangkau juga sangat luas," ujar Arya.
Menurut Arya, saat ini layanan TV berbayar 85 persen melalui satelit dan sisanya via jaringan kabel. Masing-masing teknologi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Layanan dari satelit bisa menjangkau seluruh wilayah, tetapi sering terganggu oleh cuaca. Sedangkan layanan kabel, masih terbatas cakupan area karena harus menarik kabel lebih jauh. Memang kabel mempunyai kelebihan untuk data dan voice.
Jumlah pelanggan TV berbayar saat ini lebih dari 1,2 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Kendati pasar masih terbuka luas, industri ini juga mempunyai sejumlah kendala. Kebiasaan menonton televisi terestrial dengan gratis, infrastruktur, dan pembajakan masih menghantui industri ini.
DIAN YULIASTUTI