TEMPO Interaktif, Jakarta - Siapa bilang perempuan lebih cocok memotret menggunakan kamera saku ketimbang kamera single lens reflex (SLR)? Memang pendapat itu sah-sah saja, karena banyak kaum Hawa lebih memilih kemudahan yang disediakan kamera saku ketimbang pengaturan yang lebih rumit pada kamera SLR. Namun, kalaupun ada, pendapat seperti itu mulai dipatahkan.
Rabu lalu, Sony menghadirkan kamera digital single lens reflex (DSLR) Alpha, seri NEX3 dan NEX5, di Indonesia. Tak seperti seri-seri kamera DSLR Sony Alpha terdahulu, yang memiliki "tongkrongan" kamera SLR pada umumnya, seri NEX3 dan NEX5 ini bodinya ultrakompak dan sangat ramping untuk kelas kamera SLR.
Karena kekompakan dan kerampingannya, kedua seri anyar ini pun dijuluki kamera DLSR untuk perempuan. Dan, untuk memperjelas targetnya, Sony Indonesia mendapuk seorang fotografer perempuan, Nicoline Patricia Malina, sebagai duta Alpha seri NEX. Vendor ini juga berniat membentuk komunitas perempuan fotografer Alpha.
Selain fitur-fitur kamera SLR yang lengkap, seri NEX dilengkapi sensor gambar Exmor APS HD CMOS, dengan resolusi 14,2 megapiksel. Selain untuk perempuan fotografer berpengalaman, seri ini menawarkan rangkaian pengaturan manual bagi fotografer pemula, antara lain Background Defocus Control dan pilihan iAuto, yang memungkinkan pengguna melakukan pemotretan lebih mudah.
Digital Image Product Manager PT Sony Indonesia Danu Sagoro menjelaskan, seri terbaru ini mempunyai kelebihan fitur dibanding seri Alpha lainnya. Salah satunya adalah sensor gambar terbaru, prosesor BIONZ berkecepatan tinggi, serta perekam gambar berdefinisi tinggi dalam format MP4.
Para fotografer juga bisa mengganti-ganti lensa untuk presisi dan fleksibilitas yang lebih baik. Kamera ini juga memungkinkan pengguna mengambil gambar dan video dengan sudut lebar serta melakukan pembesaran normal dan pembesaran tinggi dengan lensa E-mount. Pengguna juga bisa memilih Ultra Wide-Angle Converter dan Fisheye Converter dengan A-mount Adaptor.
Seperti seri Alpha sebelumnya, pengguna bisa memotret foto panorama 3D dengan fungsi 3D Sweep Panorama. "Update firmware baru muncul pertengahan Juli nanti," ujar Danu dalam acara peluncuran yang digelar di pertokoan Senayan City, Jakarta.
Tentang fitur fungsi Background Defocus Control, pengguna juga bisa mengatur fokus pada gambar latar, tak hanya kedalaman, tapi juga ketajaman tingkat fokus. Pengguna tinggal memutar piringan kendali. Danu memperlihatkan foto hasil pengaturan dengan fungsi ini serta memperagakan perekaman film dari tombol Movie. Dengan tombol ini, pengguna bisa merekam film dengan cepat tanpa harus mengganti tipe pengambilan gambar foto atau film.
Seri NEX juga dilengkapi monitor Xtra berukuran 3 inci, yang dapat diputar 80 derajat ke atas dan 45 derajat ke bawah. Layar dengan resolusi 921.600 serta rasio layar 16 : 9 ini, kata Danu, juga memungkinkan pengguna melihat obyek gambar yang sulit. Teknologi Trublack-nya bisa menampilkan detail dan gradasi warna yang baik dari sebuah obyek.
Fitur lain yang dimiliki kamera berbanderol mulai Rp 6,49 juta ini antara lain fungsi Speed Priority Continuous dengan kecepatan 7 frame per detik (fps) serta fungsi Handheld Twilight untuk memotret pada kondisi cahaya rendah tanpa tripod atau lampu kilat.
NEX 3 tersedia dalam warna hitam, merah, silver, dan putih. Sedangkan NEX 5 dalam warna hitam dan silver. Di Indonesia, seri NEX 5 masih terbatas, yakni baru tersedia dalam warna hitam dan cuma 70 unit. Kedua seri ini akan segera dipasarkan di kota-kota besar Indonesia. Danu yakin, kamera dengan konsep baru ini bakal "dibuntuti" para pesaing dan segera merebut hati kaum perempuan pencinta fotografi. Jadi masih berpikir kamera SLR cuma didominasi pria?
DIAN YULIASTUTI