Mutoha menggarisbawahi munculnya anticrepuscular dan crepuscular bukan berarti akan terjadi bencana. "Sekali lagi itu fenomena alam yang sering muncul hanya biasanya kecil-kecil," katanya.
Sebelumnya banyak orang yang menyaksikan fenomena itu pun dilanda rasa khawatir. Mereka cemas fenomena itu akan mendatangkan bencana seperti ketika Yogyakarta gempa selama dua hari.
Menurut Mutoha, fenomena anticrepuscular ray dan crepuscular ray itu sudah sering terjadi. Hanya saja fenomena langit terbelah yang terjadi pada 11 Juni 2010 itu sangat mencolok cahayanya. Kata dia, biasanya orang hanya melihat pelangi. Tapi, pada 11 Juni lalu tidak. Yang terlihat adalah warna biru terang benderang membelah langit.
Fenomena itu biasa disebut crespular ray dan anticrepuscular. Antricrespucular ray terjadi di langit sebelah Timur, sementara crepuscular terjadi sebelah Barat. Keduanya, kata Mutoha muncul pada saat matahari terbenam, yakni sekitar pulul 17.30. "Biasanya menjelang magrib," katanya.
Di luar negeri femomena itu juga sering terjadi. Fenomena yang sama pernah muncul di Florida pada 27 February 2002. Hal sama juga muncul di Thailan pada 2007.
Bernarda Rurit | BS
BERITA TERPOPULER LAINNYA:
Fenomena Langit Terbelah Bukan Bencana
Inilah Keindahan Fenomena Langit Terbelah
Musik Matahari Direkam Para Ilmuwan
Saran untuk Ariel: Akui atau Manfaatkan Celah Hukum