TEMPO Interaktif, Cairo - Tim arkeologi Austria menggunakan pencitraan radar untuk menentukan tilas reruntuhan kerajaan Mesir Kuno yang berdiri 3.500 tahun lalu.
Ketua tim akeolog, Irene Mueller mengatakan proyek yang telah berjalan sejak 1975 ini bertujuan untuk menentukan seberapa luas kerajaan atau kota bawah tanah yang telah tertimbun itu.
Di bawah ladang pertanian hijau dan kota modern Tel Al-Dabaa, pencitraan radar tersebut menunjukkan garis-garis besar yang merupakan jalan, rumah dan kuil. Artinya, kota yang tertimbun itu ada di ladang pertanian tadi.
Kepala Arkeologi Mesir Zahi Hawass mengatakan teknik pencitraan radar ini adalah cara terbaik untuk menentukan lokasi atau keberadaan situs bersejarah. Lagipula, kegiatan menggali yang biasa dilakukan untuk mencari benda peninggalan sejarah sulit dilakukan karena padatnya pemukiman penduduk dan kebanyakan masyarakat sudah menggarap lahan yang ada.
AP|Rini K