TEMPO Interaktif, New York - Penulis Steven J. Vaughan-Nichols dari ITworld memperkirakan era e-reader hanya akan bertahan satu tahun lagi. Perangkat pembaca elektronik ini diprediksi melemah di tengah persaingan dengan komputer tablet, khususnya Apple iPad yang baru diluncurkan April lalu.
Kini perang harga e-book reader mulai berlangsung antara Amazon dan Barnes & Noble. Para pecinta buku bisa mendapatkan harga e-book reader dibawah Rp 2 jutaan.
Menurut ITworld, tak ada yang salah dengan e-reader yang ada saat ini. Namun, semua yang dikerjakan e-reader ternyata dapat juga dilakukan oleh komputer tablet, seperti iPad misalnya, dengan hasil yang jauh lebih baik.
Kemudian konsumen akan bertanya, mengapa harus membeli Kindle atau Nook, ketika iPad bisa melakukan semua pekerjaan e-reader, termasuk membaca buku-buku yang sama, dari penerbit yang sama?
Selain bisa digunakan untuk membaca buku elektronik, pengguna komputer tablet dapat mendengarkan musik, menonton video, bermain game dan sebagainya.
Soal harga tentunya memang jauh berbeda. iPad yang paling murah dibanderol dengan harga US$ 499 atau sekitar Rp 5 juta, sementara e-reader sekitar Rp 2 juta. Namun bukankah selisih harga itu yang harus dibayar untuk mendapatkan fungsi tambahan dari komputer tablet?
Apalagi, dalam waktu singkat pabrikan komputer akan berlomba-lomba membuat komputer tablet yang murah dan multifungsi. Lalu bagaimana dengan nasib e-reader? menurut ITworld, nantinya perangkat itu tinggal sejarah.
ITworld|Rini K|