Si teman sebetulnya sudah meninggal dunia pada April lalu.
“Saya ketakutan, itu seperti seseorang yang bangkit dari kematian,” kata Purvin, guru berusia 36 tahun yang tinggal Plano, Texas.
Baca Juga:
Kisah inilah yang ramai dikutip dalam merayakan raihan 500 juta pengguna Facebook baru-baru ini. Segala informasi terkait teman dan siapapun yang ada dalam lingkaran pertemanan Anda bisa didapatkan di sini.
Tapi, satu ketidakmampuan Facebook dalam menyajikan pembaruan status adalah: tak mampu mengabarkan adanya anggota Facebook yang meninggal dunia.
Facebook mengatakan, mereka sudah berupaya memecahkan masalah tersebut. Namun sampai saat ini belum ada solusi yang tepat. “Ini adalah topik yang sensitif,” kata juru bicara Facebook, Meredith Chin. “Orang-orang meninggal setiap hari, dan kami masih belum sempurna dalam menyampaikan hal itu.”
Sebaliknya, bagi pengguna lain (tentu saja yang jelas-jelas sudah tahu bahwa ada teman yang sudah tiada di daftar pertemanannya), ketika membuka-buka profil si teman akan mendatangkan keharuan. Malah, mereka mencoba mengirimkan pesan meskipun tahu bahwa itu sia-sia belaka.
“Rasanya agak nyaman melihat wajah mereka muncul,” kata Tamu Townsend, seorang penulis berusia 37 tahun di Montreal. “Walaupun kadang-kadang tak begitu juga.”
Facebook sendiri mencoba tetap mempertahankan profil penggunanya yang telah meninggal, namun mengubah tampilannya agar tampak seperti sebuah album kenangan. Salah satu contohnya adalah kasus penembakan di Virginia pada 2007.
Rekan dan handai taulan yang tewas mengirimkan surat ke Facebook dan memintanya mengubah tampilan halaman profil para korban. Halaman profil itu diubah menjadi halaman penghormatan dan beberapa fitur, seperti beberapa informasi pribadi dihilangkan serta tak lagi muncul dalam fitur pencarian. Namun, teman-temannya masih bisa mengirimkan pesan ke wall maupun pesan pribadi.
Bagaimana dengan Anda? Bagaimana Anda memperlakukan teman atau saudara di Facebook yang ketahuan sudah meninggal dunia?
DEDDY SINAGA | NYT
[