Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IAR Indonesia Melepas Liar 16 Monyet Ekor Panjang di Pulau Panaitan  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan
TEMPO Interaktif, Bogor - Pusat rehabilitasi satwa International Animal Rescue (IAR) Indonesia melepasliarkan 16 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Pulau Panaitan, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, Kamis (29/7).

"Ada 16 monyet ekor panjang yang akan dilepasliarkan. Kami sudah mempersiapkan tim evakuasi satwa maupun tim survei yang sudah lebih dulu menetap di sana," kata Kordinator Manajemen Satwa IAR Aris Hidayat.

Adapun ke-16 Macaca tersebut diperoleh dari hasil proses translokasi komunitas pecinta satwa, penyerahan masyarakat di Bogor dan Jakarta serta dari Pusat Penyelamatan Satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta. Berdasarkan hasil catatan IAR, usia Macaca mulai enam bulan hingga sembilan tahun.

Pelepasan Macaca tersebut akan dilakukan dari kantor IAR di Curug Nangka, Ciapus, Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/7) sekitar pukul 09:00 WIB. Lima personel evakuasi telah disiapkan untuk membawa 16 satwa yang terdiri dari sembilan ekor berjenis kelamin jantan dan tujuh berkelamin betina. Hewan-hewan itu diberangkatkan menggunakan 10 kandang transportasi khusus yang dirancang untuk penyesuaian kebutuhan dan juga sebagai prosedur standar pelepasan satwa.

Saat ini, seluruh Macaca telah berada di kandang sosialisasi. Dalam kurun terakhir, Aris menjelaskan, dua kelompok Macaca telah memperlihatkan indikasi positif, yang di antaranya diamati lewat perilaku saling membersihkan tubuh di antara hewan-hewan itu. Kemudian yang tak kalah pentingnya yaitu hirarki antar-Macaca dalam satu kelompok telah terbentuk.

Maka, indikasi itulah yang kemudian menjadi pertanda Macaca tersebut telah memenuhi ketentuan umum untuk segera dikembalikan ke habitat asli di samping kondisi kesehatannya yang prima.

"Ini bisa dikatakan kelompok mereka sudah solid sehingga kekuatan kelompoknya bisa jadi bekal jika mereka tinggal di luar kandang atau di alam bebas," jelas Aris. "Jangan sampai dilepas ke alam malah saling berkelahi dan mati."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut Aris mengatakan, kesolidan Macaca di dalam kandang nantinya akan membantu mereka untuk tidak mudah dimangsa kelompok Macaca lain yang lebih dulu "menjajah" alam atau bisa juga karena dominasi di suatu wilayah. Itu sebabnya, tim IAR memisahkan mereka menjadi dua kelompok.

Pengelompokan ini pada intinya bertujuan agar strata sosial yang terbentuk selama berada di dalam kandang dapat meminimalisir konflik di antara Macaca muda dan tua sehingga kekuatan Macaca di masing-masing kelompok itu dapat saling menguatkan dan solid.

"Kami memisahkan supaya antara Macaca satu dengan yang lainnya tidak berkelahi. Dalam dunia satwa, hukum alam masih berlaku. Yang paling hebat, yang paling berkuasa," sambung Aris.

Pelepasan ini merupakan yang ketiga kali yang telah dilakukan oleh IAR di pulau seluas 17.500 hektare itu sejak April 2008 dan Juli 2009.

APRIARTO MUKTIADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.