Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepuluh Fakta Hujan Meteor Perseid

image-gnews
Hujan meteor perseid selalu berulang-ulang tiap tahunnya pada pertengahan bulan agustus. Puncaknya pada tanggal 12 Agustus tepatnya. Fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang pada konstelasi perseus di timur laut. foto: blackpearl99.wordpress.com
Hujan meteor perseid selalu berulang-ulang tiap tahunnya pada pertengahan bulan agustus. Puncaknya pada tanggal 12 Agustus tepatnya. Fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang pada konstelasi perseus di timur laut. foto: blackpearl99.wordpress.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Swift-Tuttle baru akan kembali mengunjungi Bumi pada 2126. Jadi ini adalah satu-satunya kesempatan kita untuk menyapanya.

10. Perseid melaju dengan kecepatan super. Saat memasuki atmosfer, kecepatan meteornya mencapai 60 kilometer per detik. Kebanyakan seukuran sebutir pasir. Paling besar sebiji kacang atau kelereng. Karena terbakar oleh gesekan atmosfer, hampir tidak ada yang yang menyentuh bumi. Kalau pun ada yang mendarat, disebut meteorit.

9. Komet Swift-Tuttle, yang ekornya menciptakan Perseid, merupakan benda langit terbesar yang berulang-ulang mendekati Bumi. Komet ini memiliki diameter 9,7 meter, hampir seukuran dengan benda langit yang memusnahkan dinosaurus.

8. Komet Swift-Tuttle pernah diprediksi menyebabkan kiamat, akibat bertumburan dengan Bumi, seperti prediksi astronom Brian Marsden pada awal 1990-an. Namun perhitungan itu meleset. Marsden mengkoreksinya dengan prediksi "nyaris bertumburan", yaitu berada di jarak satu juta mil pada 3044.

7. Saat partikel Perseid memasuki atmosfer, dia mengompres udara di depan dan membakarnya. Sehingga permukaan meteor bisa mencapai 1.650 derajat Celsius. Penguapan ini yang dikenal dengan bintang jatuh dan kebanyakan terlihat pada ketinggian 97 kilometer. Beberapa meteor besar pecah, menyebabkan ledakan cahaya yang dikenal dengan bola api, dan kadang ledakannya terdengar di permukaan bumi.

6. Komet Swift-Tuttle punya banyak saudara. Sebagian besar lahir di awan Oort, yang terbentang jauh di luar tata surya kita, dan tidak pernah mengunjungi Galaksi Bima Sakti. Sebagian kecil, seperti Swift-Tuttle, tersedot daya gravitasi, kemungkinan dari bintang yang melintas, sehingga memiliki orbit yang berbeda dari saudara-saudaranya.

5. Masing-masing Meteorid Perseid berjarak antara 96 dan 160 kilometer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Seiring rotasi Bumi, sisi yang menghadap arah orbit komet mendapat lebih banyak bintang jatuh. Maka, Perseid dan meteor lain, juga bintang jatuh sporadis, biasanya terlihat menjelang matahari terbit.

3. Komet Swift-Tuttle terakhir terlihat pada 1992. Namun tidak spektakuler dan butuh teropong untuk melihatnya. Sebelumnya, komet ini nongol pada 1862, saat Indonesia masih dijajah Kerajaan Belanda.

2. Orbit komet ini selalu sama selama 2000 tahun. Swift-Tuttle kemungkinan tetap komet yang sama dengan yang diamati astronom pada 188 masehi atau bahkan 69 tahun sebelum masehi.

1. Swift-Tuttle baru akan kembali mengunjungi Bumi pada 2126. Jadi ini adalah satu-satunya kesempatan kita untuk menyapanya.

SPACE.COM | REZA M

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Meteorit yang ditemukan di Hoba, Namibia.
Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.


Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Tas Meteorit Coperni (Instagram/@coperni)
Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.


Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Astronom Jepang, Daichi Fujii, menangkap gambar peristiwa meteorit menabrak Bulan yang tampak lewat kilatan cahaya terang di kiri bawah pada 23 Februari 2023. mage credit: Daichi Fujii Hiratsuka City Museum
Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.


Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

17 April 2022

Ilustrasi asteroid interstellar pertama, Oumuamua. Kredit: M. Kornmesser/ESO
Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

Pada 2019 peneliti Harvard menulis bahwa meteorit sangat cepat yang merintis jejak melalui atmosfer pada tahun 2014 juga sebagai objek antarbintang.


Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

14 Januari 2022

Meteorit Allan Hills 84001 berasal dari Mars dan ditemukan di Antartika pada tahun 1984. (JSC/NASA)
Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berdebat tentang bagaimana bahan kimia organik dalam meteorit ALH 84001 terbentuk.


Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

25 November 2021

Para ahli mengatakan batu itu adalah meteorit langka yang berasal dari kelahiran tata surya kita. (Museum Victoria)
Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu.


Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

22 Oktober 2021

Sebuah meteorit berusia 4,5 miliar tahun jatuh di rumah seorang wanita di Kanada dan mendarat di atas bantal. Kredit: The Golden Star/Ruth Hamilton
Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Meteor menembus atmosfer Bumi dan jatuh di sebuah rumah di Kanada beberapa waktu lalu. Beruntung ukurannya kecil.


Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

18 Oktober 2021

Sebuah meteorit berusia 4,5 miliar tahun jatuh di rumah seorang wanita di Kanada dan mendarat di atas bantal. Kredit: The Golden Star/Ruth Hamilton
Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

Batu meteorit itu diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, lebih tua dari apa pun yang ada di Bumi.


Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

28 Juli 2021

Meteor yang melaju dengan kecepatan 70.000 km per jam, menerangi langit malam seolah-olah siang hari. Kredit: Norwegian Meteor Network
Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

Meteor itu membangunkan warga ibu kota negara, Oslo, yang terkaget-kaget mendengar suara ledakan besar.


Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

10 Juli 2021

Planetarium di Shanghai, China, yang diklaim terbesar di dunia merupakan hasil rancangan arsitektur China dan Amerika Serikat. (ANTARA/HO-GICExpat)
Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

Planetarium itu akan memamerkan banyak benda koleksi bidang astronomi.