Wiigo memang ponsel Android yang paling murah yang dikeluarkan vendor lokal. Harga ponsel ini Rp 1,5 juta dan ditujukan bagi konsumen yang baru mengenal Android. Selain Indosat, vendor lokal lain sudah lebih dulu meluncurkan ponsel ini.
Tengok saja Indonesia Cellular Show 2010 di Jakarta bulan lalu. Pada pameran ini, perusahaan lokal unjuk gigi memajang ponsel berbasis Android. Mereka mulai menerobos ketenaran sejumlah ponsel Android luar negeri, seperti HTC dan Motorola.
PT Metrotech Jaya Komunika, pemegang merek Nexian, misalnya. Mereka meluncurkan Nexian Journey seharga Rp 2,49 juta dengan bintang iklan artis Tora Sudiro. Ponsel ini mengunggulkan dukungan Google Mobile Service untuk Android Market dan Google Map.
Pesaing lainnya adalah Telesindo Shop dengan ponsel Tiphone A88. Ponsel Android QWERTY dengan andalan sensor antigravitasi ini diluncurkan di Surabaya beberapa waktu lalu. Tahun lalu PT Konten Indomedia Pratama meluncurkan ponsel Android S900. Sayang, gaungnya belum terdengar karena kalah bersaing dengan ponsel Android keluaran perusahaan terkenal luar negeri.
Apa yang menggerakkan Android rasa lokal kini mulai populer? Teguh Prasetya menilai saat ini sistem operasi Android bukan lagi sekadar tren. Segala sesuatu teknologi, katanya, akan banyak berplatform Android. Misalnya gadget peniru iPad pun bergenre Android. Menurut dia, ini peluang sekaligus kompetisi, dan ke depan semua bakal memakai Android.
Memang Android adalah platform mobil berbasis open source yang pertama di dunia. Alhasil, kehadirannya sangat ditunggu karena para pencipta aplikasi dapat berkreasi di dalamnya. Apalagi proyek Android didukung Google dengan aliansinya bersama 30 perusahaan terkenal di dunia.
Awal Januari 2010, Google meluncurkan ponsel Android bermerek Nexus One. Melalui iklannya, Google ingin mengatakan tidak perlu lagi personal komputer di rumah, notebook di kantor, dan ponsel berjalan sendiri-sendiri. Nexus One merangkum semuanya dalam satu genggaman.
Vendor lokal mengeluarkan siasat jitu menggandeng operator yang lantas menjanjikan sederet bonus dan layanan bagi konsumen. Para operator memang menikmati keuntungan karena ponsel berplatform Android haus bandwidth.
DIAN YULIASTUTI