Gregory Wade, Managing Director Research in Motion Asia Selatan, mengatakan Indonesia adalah pasar yang penting bagi RIM. “Kami akan terus beroperasi di sini dan kami akan terus berdiskusi dengan pemerintah,” kata, di Jakarta kemarin.
Hal itu dikatakan Wade untuk menjawab pertanyaan soal masa depan BlackBerry di Indonesia, mengingat pemerintah telah meminta RIM mendirikan pusat data di Indonesia. Jawaban tersebut memang belum mengindikasikan apapun.
Pasalnya, mendirikan pusat data di Indonesia demi membuka akses terhadap data terenkripsi berupa e-mail maupun BlackBerry Messenger para pelanggan bukanlah regulasi RIM selama ini. RIM sendiri mengaku tak bisa mengakses e-mail maupun data yang dikirimkan para pelanggannya.
Oleh sebab itu, belum bisa dipastikan bahwa RIM akan bertahan dengan regulasinya tersebut dengan risiko diblokir dan kehilangan jutaan pelanggan BlackBerry di sini, atau berkompromi. Wade berjanji bahwa segera akan ada keputusan tentang persoalan tersebut.
Adapun soal kantor perwakilan RIM di Indonesia, Wade angkat bahu. Menurutnya, ia tak berwenang untuk menjawab pertanyaan tersebut. “Kalau keputusannya sudah tetap, nanti PR kami di sini akan segera mengabarkan kepada Anda,” kata Wade.
DEDDY SINAGA