TEMPO Interaktif, Jakarta - Bakteri yang dikenal menjadi penyebab munculnya berbagai bau yang tak sedap ternyata juga memiliki indera penciuman. Sebuah tim ahli mikrobiologi laut dari Newcastle University, Australia untuk pertama kalinya menemukan bahwa bakteri mempunyai "molekul" hidung yang mampu mendeteksi udara, bahan kimia yang menghasilkan bau seperti amonia.
Temuan yang telah diterbitkan dalam Jurnal Bioteknologi, ini menunjukkan bahwa bakteri juga mampu mencium bau tertentu dari udara yang diproduksi oleh bakteri "pesaingnya" di suatu lingkungan.
Baca Juga:
Penelitian yang dipimpin Dr Reindert Nijland ini menunjukkan bakteri dapat mencium bau dengan memproduksi biofilm atau lendir kemudian bergabung bersama bakteri-bakteri lainnya untuk menguasai suatu wilayah guna mengusir bakteri pesaingnya.
Dalam ilmu kesehatan, biofilm adalah penyebab utama infeksi pada tindakan medis seperti implan yang kerap dilakukan untuk katup jantung, pinggul buatan bahkan implan payudara. "Ini adalah bukti pertama dari bahwa hidung bakteri mampu mendeteksi pesaing sekaligus mengusir mereka," kata Nijland.
Dengan ditemukannya indera penciuman ini, artinya bakteri memiliki sedikitnya empat panca indera, yakni indera penglihatan atau mata (respon untuk cahaya), indera sentuhan (ekspresi ketika terjadi kontak dengan sesuatu), indera perasa (respon terhadap bahan kimia dan racun di lingkungan mereka) dan indera penciuman (mengetahui bau tertentu yang ada di udara).
Bakteri sensitif degan bau amonia karena zat ini adalah salah satu sumber nitrogen sebagai nutrisi kunci untuk pertumbuhan bakteri. "Rasa penciuman telah diamati di banyak makhluk, kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa indra penciuman bahkan ada pada makhluk hidup di tingkat rendah, yakni bakteri," kata Nijland.
Sciencedaily|Rini K