TEMPO Interaktif, Jakarta - Robot yang dibuat dari permainan Lego diakui memang lebih mahal ketimbang robot yang terbuat dari bahan daur ulang lainnya. Menurut Managing Director Mikrobot, distributor tunggal LEGO Education di Indonesia, Bambang Rusli, robot yang dibuat dari perangkat LEGO lebih fleksibel karena bisa dibongkar-pasang.
"Kalau pengguna sudah bosan dengan model robot ini, dia bisa memodifikasinya menjadi bentuk yang lain," katanya. Bambang menjelaskan, meskipun harga perangkat LEGO relatif lebih mahal, yakni Rp 1juta hingga Rp 4,5 juta, pengguna dapat terus mengembangkan kreativitasnya. "Robot dari LEGO berbeda dengan robot lain, yang setelah ikut kompetisi, akan masuk gudang," katanya.
Padahal, untuk membuat satu buah robot, kata dia, dibutuhkan biaya minimal Rp 2 juta.
Robot dari permainan LEGO juga lebih aman bagi anak-anak karena tidak ada aktivitas menyolder atau berhubungan dengan arus listrik yang besar. Pengguna cukup menyediakan laptop atau komputer untuk memprogram kerja robot dan seperangkat permainan LEGO yang daya listriknya diambil dari batu baterai.
Rini K