Agar semakin terjangkau, HP juga meluncurkan seri kartrid tinta hemat yang kompatibel dengan duo printer anyar tersebut, yakni kartrid HP 802. Tinta original HP ini dihargai mulai Rp.68 ribu saja perkatridnya (untuk warna hitam) dan Rp.108 ribu untuk tiga warna. Masing-masing tersedia dalam ukuran small dan standar.
Menurut Alia Octhora Dewi, Market Development Manager IWS, Imaging and Printing Group, HP Indonesia, duo printer hemat ini disasar untuk para pengguna yang menginginkan perangkat yang simpel, kompak dan mudah penggunaannya. "Untuk mereka yang tidak mau susah dan repot," ujarnya, saat memperkenalkan produk ini di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (23/8).
Baca Juga:
Kedua printer ini juga ditujukan untuk kalangan keluarga dan anak-anak, serta usaha rumahan. "Dari segi biaya, mereka-mereka ini tidak ingin keluar terlalu banyak," kata Alia. Kalangan yang ditargetkan itu adalah mereka yang suka mencetak secara variatif. Dari cetak naskah biasa sampai mencetak foto. "Kalau mencetak foto, mereka ini umumnya memakai kertas biasa."
Namun kendati harganya ekonomis, tak berarti fitur-fiturnya minimalis. Selain mencetak, kedua seri ini bisa menyalin (copy) dan memindai (scan) dokumen. Alia juga mengklaim, hasil cetak foto yang bisa dilakukan duo printer hemat ini bakal tak kalah dengan hasil cetak di laboratorium foto. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan merilis printer hemat dengan kemampuan mencetak saja. "Karena banyak orang yang tidak membutuhkan fungsi copy dan scan," katanya.
Selain instalasinya mudah dan cepat, printer ini dapat mulai bekerja hanya dalam hitungan detik. Dalam uji coba yang dilakukan HP Indonesia, kedua printer ini dapat dioperasikan dalam waktu 5 detik setelah dinyalakan.
HP Deskjet 1050 All-In-One dan HP Deskjet 2050 All-In-One, juga ramah lingkungan. Sekitar 99 persen bahan kemasannya bisa didaur ulang atau dipakai kembali. Biasanya, menurut Alia, sebuah produk baru dibungkus plastik di dalam dusnya. Sedangkan duo printer ini tidak dibungkus plastik, melainkan sebuah tas jinjing besar yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan.
Penggunaan energinya juga lebih rendah dari seri-seri sebelumnya. Konsumsi listrik kedua seri anyar ini hanya 9 watt saja dalam mode aktif, 2,3 watt pada standby, 1,2 watt pada sleep dan 0,3 watt saat dimatikan. Karena hemat energinya, dua printer All-In-One ini diganjar sertifikasi Energy Star.
Salah satu yang membedakan kedua seri ini adalah dalam hal pemasarannya. Menurut Alia, printer HP Deskjet 2050 hanya didistribusikan ke toko-toko ritel tertentu. Sedangkan HP Deskjet 1050 dipasarkan di semua toko yang menjadi distributor HP.
Sementara itu, kartrid tinta original HP 802 juga terbuat dari bahan daur ulang. Sekitar 70 persen bahan pembuatnya berasal dari plastik dan campuran mineral daur ulang. Salah satunya dari kartrid HP bekas yang didaur ulang melalui HP Planet Partners Recycle Program. Kartrid HP 802 ini, 100 persen bahannya juga dapat dipakai ulang. Keramahan terhadap lingkungan ini ditunjukkan oleh label HP Eco Highlights pada kemasannya.
Printer yang hanya diperkenalkan untuk Indonesia, Cina dan India ini memang untuk menjawab kebutuhan pengguna, akan sebuah alat cetak multifungsi sekaligus tinta yang terjangkau. "Dengan kedua printer ini, tak perlu khawatir dengan biaya pembelian tinta" kata Alia.
DIM