Menurut peneliti, mikroba sekarang bisa dikembangkan untuk digunakan dalam sistem pendukung kehidupan bagi astronot ketika bepergian di luar orbit rendah Bumi.
Sel diambil dalam potongan batu dari tebing di Bersyeba, Devon, dan menempel di bagian luar Stasiun Antariksa Internasional untuk melihat berapa lama mereka bisa bertahan dalam kondisi bertolak belakang di luar atmosfer Bumi.
Baca Juga:
Ketika ilmuwan memeriksa bakteri satu setengah tahun setelah bakteri diluncurkan ke luar angkasa pada 2008, mereka menemukan banyak yang masih hidup walaupun terkena sinar ultraviolet ekstrim, sinar kosmik dan pergeseran dramatis suhu.
Selain menjadi kekurangan oksigen, semua air di batu kapur juga akan menguap saat dibawa ke ruang vakum. Ini adalah periode terpanjang waktu yang setiap mikroba foto sintesis bisa dilihat mampu bertahan hidup di ruang angkasa.
"Penemuan ini muncul untuk mendukung teori bahwa alien mikro-organisme dapat diangkut di antara planet-planet di meteorit," kata para ilmuwan.
Sel-sel bakteri yang masih hidup itu saat ini berkembang di laboratorium Open University di Milton Keynes, Inggris.
Dr Karen Olsson-Francis, seorang peneliti di laboratorium tersebut mengatakan pihaknya telah mengusulkan bahwa bakteri dapat digunakan untuk mendaur ulang segalanya dalam sistem pendukung kehidupan.
"Ada juga konsep bahwa jika kita ingin mengembangkan basis di Bulan atau Mars, maka kita bisa menggunakan bakteri untuk 'bio-pertambangan' --menggunakannya untuk mengekstrak mineral penting dari batu."
TELEGRAPH l BASUKI RAHMAT