Kasus ini terungkap pada awal 2009 lalu. Namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari Apple sehingga aksi pencurian duit tersebut masih berlanjut.
“Account iTunes saya diretas dan seseorang telah melakukan pembelian senilai US$ 700,” ujar Layne Harris, seorang pengguna iTunes di halaman Facebooknya. “Saya menghubungi PayPal dan mereka telah mengembalikan uang saya. Mereka mengatakan Apple telah mengalami banyak serangan sejak Juni.”
Baca Juga:
Juru bicara PayPal mengatakan meski itu bukan kesalahannya, mereka telah mengembalikan uang pelanggan. Gangguan itu, kata si juru bicara, terjadi di sisi iTunes.
Scam adalah e-mail palsu yang dikirimkan kepada seseorang dengan tujuan menipu. E-mail itu berisi pesan yang mencoba menipu si penerima agar mengungkapkan informasi account iTunes-nya.
Selanjutnya, si pembuat scam akan menguras account korban dan membeli lagu maupun kode hadiah iTunes. Hadiah iTunes ini bisa dibeli secara murah di Internet.
Apple sendiri mengatakan korban mesti menghubungi bank dan perusahaan kartu kreditnya untuk melakukan pemblokiran seandainya nomor kartunya dicuri. Di sisi lain, pengguna iTunes diminta mengganti password-nya secara berkala.
“iTunes selalu bekerja mencegah penipuan dan meningkatkan keamanan password bagi seluruh pengguna kami,” kata Apple dalam sebuah pernyataan.
Korban penipuan ini dikabarkan terus berjatuhan. Di situs berita BBC disebutkan beberapa orang yang berteriak di jejaring sosial masing-masing perihal masalah tersebut. Ada yang kehilangan US$ 1.000 sampai US$ 4.700.
DEDDY SINAGA | BBC | REUTERS