TEMPO Interaktif, London - Para ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap kode genetik gandum, bahan makanan pokok bagi lebih dari sepertiga penduduk dunia. Sebagian besar kode genetik yang amat kompleks itu telah dipublikasikan sejak akhir pekan lalu dan diharapkan dapat membantu mempermudah penyilangan gandum untuk meningkatkan hasil panen.
Draf gen gandum yang dipetakan itu berasal dari galur Chinese Spring. Jenis tersebut dipilih karena memberikan akses bagi ilmuwan dan perusahaan penyilangan terhadap 95 persen gen gandum lainnya. Peta gen itu membantu mereka merancang cara menghasilkan tanaman pangan yang lebih unggul dan tahan hama untuk menanggulangi ancaman krisis pangan dunia.
"Informasi yang kami kumpulkan akan sangat berharga dalam mengatasi masalah krisis pangan global," kata Neil Hall dari Liverpool University, Inggris , anggota tim riset dalam proyek gandum tersebut. "Kita harus mulai mengembangkan varietas yang akan kita makan 10 tahun mendatang."
Pada saat ini, produksi gandum seluruh dunia menghadapi ancaman dari perubahan iklim dan peningkatan permintaan akibat pertumbuhan populasi manusia. Awal Agustus, harga gandum dunia mencapai angka tertinggi dalam dua tahun setelah Rusia dilanda kekeringan dan masalah pangan lainnya di sejumlah negara.
Hall mengatakan data sequence genom dari gandum Chinese Spring, yang digunakan sebagai referensi, membantu para ilmuwan untuk meneliti perbedaan antar-varietas dengan karakteristik khusus. "Dengan memahami perbedaan genetik antar-varietas yang memiliki ciri berbeda itu, kami bisa mulai mengembangkan tipe gandum baru yang lebih tahan terhadap kekeringan, salinitas tinggi, atau menghasilkan panenan yang berlimpah," kata Hall.
Di masa lalu, genom gandum dianggap mustahil diuraikan karena ukurannya yang amat kecil. DNA gandum tersusun dari 17 miliar pasangan basa, lima kali lipat lebih banyak daripada genom manusia sehingga mengurai kode genetik gandum merupakan salah satu proyek genom terbesar yang pernah dilakukan.
Gandum adalah tanaman pokok terakhir yang genomnya diuraikan. Peta gen padi dan jagung, dua tanaman pangan utama dunia yang kode genetiknya lebih sederhana telah terlebih dulu diselesaikan.
Hall mengatakan dia dan timnya telah menguraikan seluruh genom gandum hingga lima kali lipat, yang berarti setiap pasangan basa tunggal telah diukur sampai lima kali.
Untuk membuat peta gen gandum, tim ilmuwan Inggris itu menggunakan mesin pengurai gen buatan perusahaan farmasi Swiss Roche dan data genom gandum dapat diakses di www.cerealsdb.uk.net.
Anthony Hall, anggota tim Liverpool University lainnya, menyatakan sejumlah pakar memperkirakan produksi pangan dunia harus ditingkatkan hingga 50 persen dalam 40 tahun mendatang untuk memenuhi kebutuhan populasi manusia yang terus bertambah. "Pengembangan varietas gandum baru yang dapat menghasilkan panenan tinggi akan sangat mempengaruhi pemenuhan tujuan tersebut," katanya. "Dengan menggunakan data DNA yang baru ini, kami dapat mengidentifikasi variasi jaringan gen yang terlibat dalam karakteristik tanaman pangan yang penting semisal resistensi penyakit, toleransi kekeringan, dan hasil panen tinggi."
TJANDRA | REUTERS