"Baru-baru ini Tim Respon Insiden Keamanan Informasi menemukan dua profil Facebook yang menggunakan identitas saya," ujarnya seperti dikutip Independent, Senin (20/9). Satu dari pemalsu itu, dia melanjutkan, menggunakan profilnya untuk memperoleh informasi menganai buronan interpol.
Pemalsu itu berkedok sedang menjalankan Operasi Infra Merah. Operasi ini dilansir interpol untuk mencari buronan kakap di 29 negara, termasuk pembunuhan penyeludupan obat terlarang, dan pencucian uang. Operasi ini sudah menjaring 130 orang.
Menurut Noble, karena sulitnya melacak identitas pelaku, kejahatan dunia maya termasuk ancaman kriminal paling berbahaya. Maka, dia melanjutkan, setiap negara perlu memperkuat infrastruktur digitalnya.
Interpol sedang mengembangkan sistem verifikasi untuk meningkatkan kemampuan melacak identitas seorang pengguna internet. Program itu dilabeli e-Identification Card.
INDEPENDENT | V3 | REZA M