Telkomsel, yang mayoritas sahamnya dimiliki PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom), saat ini merupakan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia. Berdasarkan data, Telkomsel memiliki lebih dari 92 juta pelanggan telepon selular di Indonesia, atau menguasai lebih dari 50 persen pasar. Kini, dengan semakin tingginya jumlah penguna data, biaya pemeliharaan jaringan juga semakin meningkat.
Dalam kerjasama ini, teknologi Software Defined Radio (SDR) dari ZTE akan meningkatkan layanan 2G/3G ke LTE, sehingga akan sangat mengurangi biaya pembangunan jaringan yang perlu dikeluarkan oleh Telkomsel.
"Sebagai perusahaan operator selular terbesar di Indonesia, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan layanan sambungan yang terbaik bagi para pelanggannya. Sedangkan ZTE terkenal di teknologi LTE dengan kemampuannya menyediakan teknologi dan inovasinya. Kami senang bekerjasama dengan ZTE dalam membangun jaringan LTE bagi para pelanggan kami," kata Ricardo Indra, GM Corporate Communication Telkomsel, melalui siaran pers ZTE yang dikirimkan hari ini.
"Solusi-solusi kami yang inovatif dan dibuat khusus dapat membantu Telkomsel dan perusahaan operator selular lainnya dalam membangun sebuah jaringan LTE yang menyeluruh, dan membantu mempromosikan proses komersialisasi LTE di Indonesia," ujar Li Jian, General Manager Lini Produk CDMA & LTE, ZTE Corporation.
Di industri telekomunikasi global, ZTE menyediakan produk dan layanan yang inovatif di seluruh dunia. Perusahaan ini juga telah meningkatkan investasinya di bidang LTE dengan 4.000 karyawan riset untuk LTE.
Sebelumnya, ZTE juga menjalin kerjasama dengan Telenor di Hungaria, anak perusahaan dari salah satu perusahaan operator telekomunikasi terbesar dunia, Telenor Group. Dalam kerjasama tersebut, ZTE akan membangun sebuah jaringan GSM/UMTS/LTE di Hungaria. Sampai saat ini ZTE telah menggelar 7 jaringan komersial LTE dan lebih dari 50 uji coba LTE di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah hingga Asia Pasifik.
DIM