TEMPO Interaktif, Ottawa - Sebuah pesawat bertenaga manusia, Snowbird ornithopher berhasil memecahkan rekor penerbangan pesawat pertama bertenaga manusia. Ornithopter berasal dari kata ornithos dan pteron yang dalam bahasa Yunani berarti “burung” dan “sayap”.
Julukan Ornithopter digunakan pada sebuah pesawat yang terbang dengan mengepakkan sayap, sebagaimana meniru cara terbang burung, kelelawar, dan serangga. Lantaran ide awalnya menyerupai binatang yang bisa terbang, maka sumber "bahan bakar" untuk bisa melayang di udara adalah modifikasi mesin dengan pilot atau tenaga dari otot-otot pilot itu sendiri.
Snowbird merupakan jenis ornithopher yang memiliki tenaga dari otot si pilot. Adalah Todd Reichert, seorang insinyur studi aerospace dari Universitas Toronto, Kanada yang mengendalikan pesawat tersebut.
Di Great Lakes Gliding Club di, Tottenham, Ontario, Kanda, dia berhasil menerbangkan Snowbird selama 19,3 detik dengan cara mengepakan sayap secara berkelanjutan. Pada momen bersejarah yang juga disaksikan Fédération Internationale Aéronautique (FAI), sebuah badan dunia untuk olahraga udara dan pencatat rekor dunia penerbangan, Reichert berhasil menempuh jarak 145 meter dengan kecepatan rata-rata 25,6 kilometer per jam.
"Snowbird merupakan penyelesaian sebuah mimpi aeronautika masa lalu," kata Reichert. Pesawat ornithopher ini juga menjawab mimpi siapa saja yang ingin memiliki pengalaman terbang seperti burung.
Sebagai pesawat bertenaga menusia, Reichert merancang Snowbird dengan bahan-bahan yang ringan dengan berat tak lebih dari berat bantal. Rentang sayap pesawat itu juga dibuat hingga 32 meter, sama seperti lebar sayap pesawat Boeing 737 untuk menambah kecepatan dan daya jelajah.
Selain membuat jiwa bebas terbang melayang seperti burung, Reichert menambahkan, mengendalikan pesawat ornithopher juga menjadi olahraga untuk menggerakkan tubuh dan jiwa manusia. "Ini menjadi inspirasi bagi orang lain agar menggunakan kekuatan tubuh dan kreativitas mereka untuk mengejar impian," katanya.
ScienceDaily|Rini K|