TEMPO Interaktif, Washington - Timbunan magma yang cukup besar telah terkonsentrasi di bawah permukaan kawasan terpencil di sebelah barat laut Arab Saudi. Sejumlah ilmuwan mengatakan magma tersebut memicu serangkaian gempa bumi kecil hingga sedang dan berpotensi membentuk sebuah gunung api baru.
Sejak Mei hingga Juni tahun lalu, tak kurang dari 30 ribu gempa telah mengguncang daerah Harrat Lunayyir. Tim survei geologi Amerika Serikat (USGS) dan ilmuwan dari King Abdullah University of Science and Technology di Arab Saudi melaporkan gempa-gempa itu menyebabkan terjadinya retakan sepanjang 8 kilometer.
Pemerintah Arab Saudi sempat mengevakuasi 40 ribu warganya, tapi kini mereka dapat kembali ke tempat tinggalnya. Dalam jurnal Nature Geoscience, tim USGS melaporkan bahwa situasi belum aman karena warga yang tinggal di wilayah tersebut harus siap untuk mengungsi lagi bila daerah itu kembali diguncang gempa. "Temuan ini mengindikasikan bahwa daerah itu menghadapi risiko dari bencana yang signifikan," kata John Pallister dari USGS.
Daerah tersebut terkenal dengan lapangan lavanya, atau harrat dalam bahasa Arab, begitu pula dengan kerucut vulkanik dan debu vulkanik yang disebut tephra. "Episode intrusif di Harrat Lunayyir pada 2009, bersama dengan lava muda dan deposit tephra mengingatkan bahwa sekalipun letusannya jarang, kawasan harrat itu tetap aktif dan berpotensi bencana," kata mereka.
REUTERS | TJANDRA