TEMPO Interaktif, Ottawa - Para ilmuwan Kanada membuat peta polusi dunia dengan menggunakan data satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Kanada. Pada peta itu tergambar warna biru hingga merah yang merujuk pada tingkat kualitas udara.
"Peta dengan data satelit ini mampu menunjukkan kondisi udara di semua wilayah di dunia," kata pembuat peta Harun van Donkelaar dan Randall Martin dari Dalhousie University di Halifax, Kanada. Peta yang dibuat selama lima tahun itu mengkategorikan bersih tidaknya udara dengan menggunakan kode warna. Area yang berwarna putih dan biru tua artinya memiliki konsentrasi polusi terendah dan daerah merah gelap memiliki polusi tertinggi.
Salah satu wilayah yang menarik perhatian adalah warna merah menyala yang terdapat di wilayah Cina bagian timur yang dikenal sebagai kawasan industri. Polusi udara juga terlihat di sepanjang delta Sungai Yangtze, Cina.
Studi ini menyimpulkan bahwa Delta Sungai Yangtze merupakan daerah yang paling padat penduduknya di dunia dan menjadi dengan perkembangan ekonomi tercepat. "Inilah yang peningkatan konsumsi energi dan emisi secara drastis," kata Harun.
Menurut Harun, dengan buruknya kualitas udara, maka semakin besar potensi penyakit saluran pernapasan, seperti bronkitis, penyakit jantung dan asma. "Penyakit itu datang karena partikel buruk masuk ke dalam tubuh," katanya.
DailyTech|Rini K