TEMPO Interaktif Hewan dapat memberikan dukungan fisik dan emosional bagi manusia lanjut usia (manula). Namun, agak sulit bagi manula bila harus memelihara sendiri hewan peliharaan. Solusinya: sebuah robot bagi manula. Permintaan robot terapi yang dirancang seperti bayi anjing laut bernama Paro saat ini pun meningkat.
Sebanyak 1.700 Paro telah terjual. Banyak rumah sakit dan rumah jompo merekomendasikannya karena memiliki pengaruh pengobatan.
Robot dengan panjang 57 cm dan berat 2,7 kilogram itu dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Paro dapat belajar banyak hal bahkan bisa mengingat namanya.
Paro diciptakan Takanori Shibata, peneliti senior di Institut Nasional Sains dan Teknologi Industri. Dia mulai mengembangkan robot terapi 17 tahun lalu. Shibata bertekad membuat robot yang terlihat banyak bergerak seperti hewan peliharaan.
Shibata tidak memilih model kucing atau anjing karena merasa kurang sreg. Dia memilih bayi anjing laut. Dia yakin banyak orang jarang bergaul dengan anjing laut jadi tidak akan mendua terhadap perilakunya. Di tubuh Paro terdapat 12 titik sensitif sehinga dia dapat merespon.
Paro dikenalkan pertama kali ke publik pada awal September lalu dalam semua seminar bisnis di Jepang untuk perawatan manula. Sejumlah pakar kesejahteraan dan perawatan dari seluruh dunia menghadiri seminar tersebut. Bintang dari seminar itu tak lain, Paro.
BBC I PGR