TEMPO Interaktif, Jakarta - Pendiri situs teknologi Mashable, Pete Cashmore mengatakan Mark Zuckerberg semestinya tak perlu khawatir dengan film "The Sosial Network" yang menceritakan tentang dirinya itu. Dalam kolom yang ditulis Cashmore untuk CNN menyatakan, film itu hanya menampilkan sosok Zuckerberg sebagai seorang yang tak kenal lelah untuk mencapai impiannya.
Sejak awal, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg telah menyatakan tidak akan menonton film tersebut karena dibuat berdasarkan sebuah buku yang tidak akurat. Film yang mulai tayang di bioskop-bioskop di Amerika Serikat pada awal Oktober itu memang disadur dari buku karya Ben Mezrich berjudul 'Accidental Billionaires:The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money, Genius, and Betrayal'.
Menurut Cashmore, film itu memang mendramatisir kisah berdirinya Facebook dan menggambarkan Zuckerberg sebagai seorang miliarder termuda di dunia. "Film ini menghadirkan kisah drama anak muda, pesta dan pengkhianatan," tulis Cashmore.
Film yang dibintangi aktor Eisenberg sebagai Zuckerberg ini, menurut Cashmore, juga mengetengahkan cerita yang berbeda, misalnya tentang klub eksklusif di Universitas Harvard dan berbagai pesta memabukkan yang menolak kehadirannya.
Ada pula kisah Tyler dan Cameron Winklevoss, yang kemudian menuduh Zuckerberg telah mengkhianati mereka dan menggambarkannya sebagai sebagai anak nakal yang dapat mengakses tempat paling eksklusif di Harvard. Zuckerberg sendiri pada akhirnya tetap digambarkan sebagai mahasiswa yang tegar dan terus mengembangkan teknologi yang akhirnya melahirkan situs jejaring sosial Facebook.
Cashmore mengatakan, apabila Zuckerberg menganggap dirinya sebagai orang yang penuh ide dan berkomitmen untuk terus berinovasi untuk mengubah dunia dan memiliki etos kerja yang tinggi, maka dia bisa bernafas lega ketika menonton film ini. Namun jika pendiri Facebook itu merasa sebagai orang yang pemalu dan tidak nyaman dengan sorotan publik, maka dia orang yang beruntung karena film ini diciptakan oleh mereka yang memiliki talenta melebihi orang-orang di Silicon Valley, kantor Facebook.
CNN|Rini K|