Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei 10 Tahun Soal Kehidupan Laut: Masih Banyak Misteri  

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan
TEMPO Interaktif, London - Lautan dan samudera di Bumi ternyata lebih kaya dan beragam daripada perkiraan dari para ilmuwan. Hasil sebuah survei mengenai kehidupan laut juga mengungkapkan masih banyak misteri yang ada di samudera.

Census of Marine Life, yang dibeberkan ke publik Senin (4/10), memakan waktu 10 tahun dengan mempekerjakan 2.700 ilmuwan dari 80 negara. Studi senilai US$ 650 juta (Rp 5,8 triliun) tersebut meneliti obyek dari mulai perairan terdingin sampai danau terhangat, dari mikroba terkecil sampai ikan paus terbesar.

Bahkan, penelitian itu sampai menjelajahi 10 ribu meter di bawah Marianas Trench di sebelah tenggara Jepang. Para ilmuwan mencari makhluk-makhluk laut untuk meneliti kebiasaan migrasi mereka dan jumlah mereka serta bagaimana mereka berkembang biak dan memamah biak.

Sensus tersebut juga mendapatkan beberapa penemuan yang tidak lazim selama 10 tahun termasuk "White Shark Cafe" (kafe hiu putih) dan tempat bermain ikan yang menghasilkan telur di Pasifik begitu juga bakteri raksasa serta moluska atau kerang.

Pada Agustus, para ilmuwan yang bekerja untuk sensus tersebut menemukan bahwa perairan dengan kehidupan laut terkaya berada di sekitar Australia dan Jepang. Selain itu, krustasea (binatang berkulit keras) merupakan kelompok terbesar dari hewan yang hidup di laut dengan sekitar seperlima dari seluruh kehidupan di laut.

Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 1 juta spesies hewan laut, tetapi hanya 250 ribu yang tercatat secara resmi dalam literatur ilmuwan selama berabad-abad. Hewan laut tersebut termasuk mikroba yang diperkirakan ada 1 miliar jenis.

Vice-Chair of the Scientific Steering Committee, Myriam Sibuet, mengatakan, "Sensus memperbesar dunia yang belum terjamah. Kehidupan membuat kami semua tercengang ketika kami melihat sekeliling kami. Di dalam laut, kami menemukan komunitas-komunitas yang gemerlap meski hidup dalam kondisi yang ekstrem."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sensus juga mengumpulkan informasi mengenai 16.764 spesies ikan yang pernah terungkap, tetapi diperkirakan ada lebih dari 5.000 spesies yang belum ditemukan.

Data dari sensus tersebut dicatat dalam bank data bernama Ocean Biogeographic Information System (OBIS). Bank data tersebut juga memuat 28 juta observasi lebih mengenai lebih dari 120 ribu spesies. Setiap tahun, ada lima ribu observasi tambahan yang masuk ke OBIS.

Sensus tersebut juga mengundang organisasi, proyek, atau individu lain untuk membantu memonitor kehidupan dunia air dengan cara berkontribusi ke OBIS.

Lebih dari 300 peneliti utama yang bekerja untuk sensus tersebut bertemu di London, Senin. Mereka mendiskusikan mengenai penemuan mereka dan rencana ke depan.

Survei dimulai 10 tahun lalu oleh Fred Grassle di Rutgers University, New Jersey, dan Jesse Ausubel dari Alfred P Sloan Foundation, New York.


CNN| KODRAT SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia