TEMPO Interaktif, Arlington - Para pemilik smartphone harus ekstra waspada karena para peretas kini tak hanya "membajak" komputer melainkan juga perangkat mobile. Menurut catatan perusahaan keamanan digital, Kaspersky Lab, sepanjang September kemarin terdapat 1.550 pemalsuan mobile signatures.
"Ketika pengguna smartphone mengira pembajakan akan terjadi sementara waktu pada awal-awal boomingnya penggunaan telepon pintar, tapi kami menyatakan pencurian itu akan terjadi sepanjang tahun," kata Tim Armstrong, seorang analis malware pada Kaspersky Lab di acara Messaging Anti-Abuse Working Group di Arlington, Virginia.
Menurut dia, jenis telepon pintar yang menjadi target utama para peretas adalah ponsel yang berjalan dengan sistem operasi Symbian buatan Nokia. "Untuk Apple iPhone dan ponsel Android akan menjadi target kemudian," kata Amstrong.
Rekan Amstrong, Jarno Niemela mengatakan beberapa bukti peretas telah memasuki smartphone korbannya, misalnya dengan memutar film palsu yang tagihannya kemudian dibebankan pada korban, mengirimkan pesan singkat premium ke luar negeri dengan biaya US$ 5 untuk tiap SMS.
Tanpa sepengetahuan pemilik ponsel, peretas biasanya mengunduh berbagai aplikasi yang telah terinfeksi virus dan membuat panggilan telepon ke berbagai negara dengan biaya dibebankan kepada korban. Beberapa pencurian data juga dilakukan melalui aplikasi perbankan palsu sehingga peretas dapat mencuri login dan kata kunci akun bank korbannya.
Yahoo News|PC World|Rini K