Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manusia Neanderthal Penuh Kasih Sayang

image-gnews
Manusia Neanderthal (Foto: Dailymail)
Manusia Neanderthal (Foto: Dailymail)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Meskipun sering ditampakkan sebagai makhluk kuno yang lusuh dan bodoh, ternyata manusia Neandertal memiliki kasih sayang dan kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya.

Sebuah studi yang dilakukan tim dari Universitas York menyebutkan, di wilayah Eropa sekitar 500 ribu hingga 40 ribu tahun yang lalu beberapa anggota genus Homo yang telah punah itu ternyata memiliki komitmen terhadap kesejahteraan sekitarnya.

Para peneliti dari Departemen Arkeologi itu meyakini ada perasaan kasih sayang yang muncul ketika makhluk yang berasal dari zaman Pleistosen ini berusia remaja. Rasa kepedulian ini juga muncul akibat kesamaan di antara mereka dalam mencari makanan, yakni melalui berburu bersama-sama.

"Kasih sayang adalah emosi manusia yang paling mendasar," kata pemimpin penelitian Dr Penny Spikins. "Meskipun sukar dipahami, inilah yang menjadi tali pengikat di antara mereka."

Bersama dengan peneliti Andy Needham dan Holly Rutherford, Spikins menemukan bukti bahwa pada masa itu manusia Neanderthal yang lemah dan terluka akan dirawat bersama-sama. Ini terungkap ketika peneliti menemukan tubuh Neanderthal yang diduga masih anak-anak dan mengalami cacat di bagian lengan, kaki dan buta.

Menurut Spikins, apabila Neanderthal tidak memiliki kasih sayang dan kepedulian, maka sejak lahir anak itu akan dibiarkan atau dibunuh. Tetapi dari hasil penelitian tampaknya si Neanderthal kecil mampu bertahan hidup hingga berusia lima atau enam tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini jelas menjadi bukti bahwa perasaan kasih sayang sudah tertanam sejak zaman nenek moyang yang hidup di masa paling kuno," katanya. Dengan ditemukannya rasa kepedulian terhadap sesama ini artinya manusia Neanderthal telah memiliki perkembangan pemikiran rasional.

Selain menangkap "sinyal" andanya kasih sayang antar Neanderthal, Spikins menduga pada masa itu juga terjadi interaksi antara manusia dengan binatang, seperti simpanse dengan cara saling bantu satu sama lain.

Kendati sudah punah, rasa kasih sayang dan kepedulian pada manusia Neanderthal itu, menurut Spikins, bisa saja diturunkan kepada manusia modern atau Homo Sapiens. Namun untuk membuktikannya perlu diteliti lebih lanjut mengenai evolusi dan hubungan genetika di antara keduanya.

Dailymail|Rini K

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia