TEMPO Interaktif, Washington - Sebuah studi yang dilakukan perusahaan cyber security AVG memaparkan 92 persen anak-anak Amerika berusia di atas dua tahun ternyata sudah memiliki catatan di dunia maya. Sepertiga dari ibu-ibu di Amerika juga secara aktif mengirimkan hasil sonogram calon anak mereka yang belum lahir.
Penelitian yang melibatkan 2.200 ibu-ibu muda di negara Paman Sam ini kemudian meluas ke Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Jepang. Hasilnya, sebanyak 70 persen orang tua di negara-negara itu menyatakan tidak keberatan untuk membagikan gambar bayi mereka di internet.
Chief Executive AVG JR Smith mengatakan kegandrungan orang tua untuk memposting gambar anak mereka mencerminkan kebanggan. "Mereka juga telah menciptakan sejarah digital anak-anaknya dan akan terekan sepanjang hidup mereka," katanya.
Namun, Smith mengingatkan rasa bangga dengan cara mengirim gambar anak pada awal kehadirannya akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak tersebut. Menurut dia, orang tua harus mempertimbangkan masa remaja dan dewasa anak tersebut karena bisa saja foto mereka ketika kanak-kanak justeru membuat mereka malu di kemudian hari.
Untuk mencegah masalah tersebut, Smith menyarankan supaya para orang tua tidak sembarangan memposting gambar anak-anak mereka dan menggunakan pengaturan privasi yang ketat.
Cnet|Rini K