TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengguna layanan Google Maps Indonesia yang berada di kota-kota kecil harap bersabar untuk dapat mengakses layanan ini. Pasalnya, untuk saat ini Google belum menayangkan pantauan peta di seluruh bumi Indonesia.
Head of Product Management Google South East Asia Andrew McGlinchey mengatakan Google map saat ini memang belum memberikan layanan untuk seluruh penjuru tanah air, terutama hingga memantau kondisi jalan. Mereka baru memfokuskan peta untuk kota-kota besar seperti Jakarta dan Denpasar.
"Kami memprioritaskan kota yang mempunyai banyak jumlah penduduk seperti Jakarta," ujar McGlinchey.
Menurutnya 95 persen penduduk kota yang padat berada di Jawa dan Bali sehingga layanan data baru akan banyak diberikan untuk kota-kota ini. McGlinchey juga mengatakan fokusnya saat ini belum akan memberikan layanan pantauan jalan-jalan perkotaan seperti di negara-negara luar karena Indonesia masih mempunyai persoalan transportasi.
Dengan penggunaan internet yang tumbuh pesat, dia optimistis layanan tersebut akan sukses. Selain masyarakat Indonesia, McGlinchey juga melihat para turis dan warga asing yang berbisnis di Indonesia berpeluang untuk mengakses layanan tersebut. "Tetapi utamanya untuk warga Indonesia," ujarnya.
Untuk mendapatkan data-data lokal tentang tempat dan kondisi jalan, mereka menggandeng Urbanesia dan lewatmana.com. McClinshey mengatakan kerjasama yang ada ini belum pada kerjasama bisnis tetapi baru sharing data informasi tempat yang banyak direkomendasi dengan Urbanesia. Sedangkan kerjasama dengan Lewatmana.com lebih disebabkan pengelola situs ini menggunakan aplikasi API dari Google.
McGlinchey mengatakan kerjasama ini akan menguntungkan pengguna dan masing-masing perusahaan, terutama jika trafik sudah mulai naik yang artinya memberikan keuntungan. Selain itu, menurut dia, nama perusahaan juga akan terdongkrak.
Founder Urbanesia.com Selina Limman dan Managing Director sekaligus CEO PT Onehub Solution pemilik situs lewatmana.com Hendry Soelistyo membenarkan hal ini. "Belum ada kontrak bisnis yang ditandatangani, baru kerjasama biasa dulu karena kami menggunakan aplikasi Google," ujarnya.
Dian Yuliastuti