TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah penelitian yang dilakukan Departemen Bioteknologi di University of California, Los Angeles menyatakan bakteri ternyata dapat berdiri dan berjalan sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungannya.
Penelitian yang dipimpin Profesor Gerard Wong ini mencoba mengidentifikasi Pseudomonas Aeruginosa, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Menurut Wong, ada dua perwujudan bakteri ini, yakni tunggal yang dapat berenang dengan bebas dan ada pula yang bergerombol, membuat sebuah "komunitas bakteri".
Baca Juga:
Baik bakteri tunggal maupun yang hidup berkelompok, kata Wong, memiliki "sikap" yang berbeda-beda. Masing-masing bakteri itu ternyata dapat berdiri tegak dan "berjalan" menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.
Yang memungkinkan bakteri dapat berjalan adalah sebuah zat yang disebut pili tipe IV, yang berfungsi sebagai "kaki". Bakteri yang dapat berjalan atau memiliki orientasi vertikal ternyata dapat lebih mudah melepaskan diri dari permukaan dan memungkinkan untuk menyebar," kata rekan Wong, Jacinta Conrad.
Menurut Concard, dengan mengetahui perilaku bakteri yang tunggal maupun yang bergerombol ini, maka akan lebih mudah untuk merekam mobilitasnya dan potensi dampak yang lebih luas.
ScienceDaily|Rini K