TEMPO Interaktif, WASHINGTON – Penyandang cacat netra dan rungu di Amerika Serikat akan semakin mudah menjalankan aktivitasnya dengan teknologi. Karena pemerintah telah menandatangani rancangan undang-undang tentang jaminan penggunaan teknologi untuk penyandang cacat menjadi undang-undang.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama baru saja menandatangani undang-undang yang mengatur soal jaminan penggunaan teknologi seperti ponsel pintar, internet dan teknologi lain untuk para penyadang cacat tersebut. Ketentuan ini menjadi prioritas untuk mereka yang tidak dapat mendengar dan melihat.
Undang-undang ini menjadi kado manis buat pesohor Stevie Wonder dan jutaan penyandang tuna netra dan tuna rungu. Ketentuan setempat melarang melakukan diskriminasi terhadap orang-orang berkualitas yang cacat dan membutuhkan peningkatan akses ke tempat umum dan transportasi.
"Undang-undang baru akan mempermudah mereka yang tuli, buta atau hidup dengan gangguan visul untuk melakukan apa yang banyak dari kita ambil untuk diberikan," ujar Obama saat menandatangi undang-undang ini akhir pekan lalu didampingi penyanyi Stevie Wonder dan beberapa anggota parlemen.
Teknologi yang baru dengan navigasi TV atau menu DVD memungkinkan untuk mengirim email pada ponsel pintar. Obama menuturkan mereka menerapkan standar baru yang memungkinkan penyandang cacat dapat memperoleh keuntungan teknologi ekonomi. Menurutnya hal ini sangat penting dalam perekonomian ketika pekerja butuh keterampilan untuk bekerja.
Saat Obama bicara, seorang pengisyarat menerjemahkan pernyataan sang Presiden di sudut Ruang Timur. Sementara di seberang ruangan kata-kata Obama juga mengalir pada monitor video dengan bantuan stenografer yang ditranskrip.
Kelompok advokasi mengatakan berdasarkan hukum, kualitas hidup akan meningkatkan bagi 25 juta orang-orang yang buta atau memiliki kesulitan melihat, bersama dengan 36 juta orang-orang yang tuli atau tuli. Mereka juga bermanfaat, menemukan perangkat dan layar yang lebih mudah digunakan.
Dalam undang-undang federal menetapkan sebuah pedoman untuk industri telekomunikasi untuk mempermudah akses internet dnegan meningkatkan antarmuka pengguna ke ponsel pintar, menyediakan deskripsi yang terdengar di dari layar untuk membantu tuna netra menikmati TV Online dan keterangan tambahan untuk TV Online bagi tuna rungu. Pedomna lainnya yakni membuat peralatan yang digunakan sebagai panggilan telepon internet yang dapat digunakan sebagai alat bantu dengar. Serta tombol switch atau lainnya untuk remote kontrol televisi untuk kemudahan mengakses caption pada televisi.
Wakil Presiden Yayasan Amerika Untuk Tuna netra, Paul Schroeder mengatakan para tuna netra dan tuna rungu harus menghabiskan ratusan dolar untuk membeli aksesori mahal atau perangkat lunak agar ponsel mereka lebih mudah digunakan.
"Kami berharap perusahaan-perusahaan akan segera mulai bekerja untuk membuat solusi yang tersedia dan terjangkau bagi para penyandang cacat," katanya.
Schroeder menggambarkan RUU ini sebagai perubahan hidup mengingat dia pun buta sejak kecil. "Sebagai orang yang buta, akan membawa beberapa teknologi baru yang mengubah tempat kerja, pendidikan dan rekreasi ke tangan saya," katanya.
AP/DIAN YULIASTUTI