TEMPO Interaktif, Jakarta - Para ilmuwan mengungkapkan mereka yang takut menggunakan teknologi atau technophobia sudah ditentukan sejak dalam kandungan.
Penelitian yang dilakukan University of Bath memaparkan sikap seseorang yang takut terhadap teknologi dipengaruhi oleh hormon di dalam janin berusia 20 minggu.
Hormon yang berhubungan dengan kecemasan ini mempengaruhi perkembangan otak dan membuat seseorang lebih mudah atau lebih sulit memahami teknologi. "Ternyata besarnya paparan hormon testosteron saat pra-natal akan mempengaruhi kehidupan individu itu 20 tahun kemudian," kata pemimpin penelitian Dr Mark Brosnan.
Dia menyimpulkan, semakin rendah embrio terpapar hormon testosteron, maka semakin besar tingkat kecemasan yang berpotensi pada ketakutan dalam menggunakan teknologi alias technophobia.
Untuk mengetahui besar kecilnya paparan hormon testosteron pada individu, Brosnan mengukur dan membandingkan panjang jari manis dan jari telunjuk mahasiswa jurusan ilmu komputer dan jurunan non ilmu komputer. Menurut dia, besar kecilnya paparan hormon testosteron pada masa pra-natal dapat diketahui dari dua jari tersebut.
Hasilnya, mahasiswa yang bukan jurusan ilmu komputer ternyata memiliki jari manis yang relatif lebih pendek dibandingkan jari telunjuk. "Ini menandakan paparan hormon testosteron lebih rendah," kata Brosnan.
Dailymail|Rini K