Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mobil Berbahan Bakar Jeruk Ciptaan ITS  

image-gnews
Mobil berbahan sari jeruk karya mahasiswa ITS. TEMPO/Fatkhur ROhman Taufiq
Mobil berbahan sari jeruk karya mahasiswa ITS. TEMPO/Fatkhur ROhman Taufiq
Iklan

TEMPO Interaktif, Surabaya - Ke depan, kita tidak perlu lagi pusing membeli baterai jika peralatan rumah tangga kita kehabisan energi. Ini setelah mahasiwa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) berhasil menciptakan baterai dari sari buah jeruk atau lemon.

Kerja bahan bakar sari jeruk ini sunggulah sederhana. Liquida sari jeruk lantas diolah dengan perpaduan tembaga sulfat CuS04 kemudian dipadukan dengan ramuan khusus yang mereka rahasiakan.

Hasilnya, air sari dari empat jeruk mampu menghasilkan energi setara dengan dua baterai biasa berkekuatan 3 volt 3 ampere (masing-masing baterai berkekuatan 1,5 volt, 3 ampere). Dengan sari empat jeruk inilah, mereka setidaknya mampu menjalankan sebuah mobil mainan kreasi mereka.

Bahkan mobil mainan yang digerakkan dengan sari empat jeruk ini mampu menyabet peringkat ke-3 dunia dalam Chemical Enggineering Car Competition di Taiwan pada 4 Oktober lalu.

Prinsip kerja sari jeruk ini sebenarnya sangat sederhana, di mana buah jeruk diperas, kemudian air perasan jeruk ini dicampurkan ke dalam bahan khusus untuk selanjutnya disalurkan ke dinamo mobil.

Karena berbentuk sari jeruk, maka di dalam mobil mainan itu setidaknya diberikan tempat khusus berupa kaleng kecil dari plastik bekas wadah negatif film kamera. Untuk menampung air dari empat jeruk yang totalnya sebesar 200 mililiter ini setidaknya diperlukan 12 wadah bekas kaleng plastik film kamera.

Hardiyanto Dwiputra Wijaya, mahasiswa semester 5 Fakultas Teknik Kimia ITS yang sekaligus koordinator tim mengatakan, untuk menciptakan energi dari sari jeruk dirinya sempat kesulitan. "Air jeruk ternyata hanya memiliki 0,69 mikroampere atau seperseribu dari baterai biasa berkekuatan 1,5 volt 3 ampere," kata Hardiyanto.

Hanya saja, berkat sebuah ramuan dari bahan ilmiah yang dia rahasiakan, kekuatan air jeruk buatannya bisa menjadi seribu kali lipat. "Ramuan ini bahannya sangat alami, bahkan bisa dikonsumsi manusia," kata dia tanpa mau menyebut ramuannya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menyusun mobil-mobilan dengan energi sari jeruk ini, Hardiyanto setidaknya dibantu oleh lima temannya di antaranya tiga dari Fakultas Teknik Kimia, satu dari Desain Produk, dan satunya lagi dari Fakutas Informatika.

Hardiyanto dan dua temannya dari Fakultas Teknik Kimia bertugas menciptakan sari jeruk yang mengandung energi listrik, sedangkan dua temannya dari Desain Produk dan Teknik Informatika bertugas merancang bentuk maupun bodi mobil-mobilan. "Setelah energi sari jeruk jadi, saya tinggal mendesain mobilnya," kata Ahmad Zulfikar dari Teknik Informatika.

Mobil mainan berbahan bakar jeruk ini, menurut mereka, sengaja didesain untuk mengikuti Chemical Enggineering Car Competition di Taiwan. Saat itu, para mahasiswa ini mencoba mengikuti ajang bergengsi dua tahunan itu dengan meminta bantuan pendanaan dari Fakultas.

Hanya saja karena event-nya dianggap besar, fakultas sempat ragu untuk memberikan bantuan. Gagal di fakultas, merekapun lantas ke pihak institut, dan ternyata pihak ITS menyambut baik dan memberikan pendanaan terhadap proyek tersebut.

Alhasil, merekapun bisa mengikuti Chemical Enggineering Car Competition di Taiwan dan berhasil menyabet peringkat ke-3 dan mampu menyabet The Best Design Modelling dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Asia pasific Confederation of Chemical Engineering bekerja sama dengan American Institute of Chemical Engineering itu.

Karena keberhasilan ini, para mahasiswa pada April 2011 nanti juga diundang untuk mengikuti ajang serupa yang akan digelar di Malaysia.

Fatkhur Rohman Taufiq

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.


Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Pencapaian Sains Sepanjang 2016
Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.


Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Jamin Akan Lindungi KPK
Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.


Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Pemandangan matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, 1 Mei 2017. Labuan Bajo disebut sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten


Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Ilustrasi suplemen minyak ikan. taylorhooton.org
Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.


Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Dua petugas Direktorat Lalulintas akan menderek mobil Mercedes Benz yang menabrak mobil Innova di jalan Merdeka Barat, Jakarta, (12/8). Kecelakaan terjadi akibat supir mengantuk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.


Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Nelayan menunjukkan tangki penampungan yang berisi hasil tangkapan ikan di sekitar kawasan Teluk Jakarta di pemukiman nelayan Muara Angke, Jakarta, 19 April 2016. Menurut Ahok, kerang ikan di sekitar Muara Angke memiliki kandungan logam berat. TEMPO/Subekti.
Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.


Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.


Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Ilustrasi air bersih. sndimg.com
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.


Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk
Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .