TEMPO Interaktif, Jakarta- Para ilmuwan menyatakan keseringan menonton film atau memainkan game bertema kekerasan dapat membuat anak lebih agresif.
Dengan menggunakan scan untuk mempelajari aktivitas otak, para ilmuwan meneliti sekelompok anak laki-laki berusia 14 hingga 17 tahun yang sedang menyaksikan serangkaian video klip dan bermain game dengan adegan kekerasan, seperti adegan tawuran para penggemar sepak bola di Inggris atau biasa disebut holigans.
Hasilnya mengejutkan. Semakin lama menonton kebrutalan dalam tayangan tersebut, mesin scan otak mereka menyala dan itu menandakan mereka senang dengan tontonan tersebut.
"Ini sangat penting untuk memahami kerja otak yang mulai berubah dan berkembang, khususnya di bagian otak yang mengendalikan emosi, perilaku dan tanggapan terhadap peristiwa eksternal," kata ketua tim peneliti Dr Jordan Grafman, dari Institut Kesehatan Nasional di Bethesda, Maryland, seperti dikutip Dailymail, hari ini.
Namun ketika menyaksikan tayangan yang memuat sedikit adegan kekerasan, mesin scan tidak menyala terang dan menandakan otak mereka tidak merespon tayangan tersebut.
Menurut Grafman, dampak dari seringnya menyaksikan tayangan kekerasan membuat anak-anak tersebut kurang sensitif karena menganggap tindakan kekerasan itu merupakan perilaku yang normal. "Akhirnya mereka meniru adegan tersebut dengan bersikap agresif," katanya.
Dailymail|Rini K