TEMPO Interaktif, London - Merangsang otak dengan arus listrik yang sangat rendah ternyata dapat meningkatkan kemampuan memecahkan soal matematika.
Simpulan itu diperoleh dari penelitian yang dilakukan para ahli saraf di Universitas Oxford, Inggris. Dalam risetnya, mereka menguji 15 relawan yang otaknya distimulus dengan arus listrik berdaya sangat rendah kemudian diminta untuk menyelesaikan berbagai soal matematika.
"Untuk pertama kalinya teruji bahwa stimulasi listrik pada otak dapat meningkatkan kinerja mereka," kata ketua peneliti Cohen Kadosh, seperti dikutip Reuters, hari ini. Meskipun demikian, Kadosh tidak menyarankan siapapun untuk melakukan uji coba ini tanpa didampingi para ahli.
Menurut Kadosh, elektroda yang tedapat di dalam arus listrik berdaya rendah mampu merangsang daerah-daerah yang terletak jauh di dalam atau dasar otak untuk bekerja. "Tapi stimulasi listrik ini tidak akan mengubah Anda menjadi Einstein berikutnya," katanya.
Setiap hari para peneliti memberikan stimulus listrik berdaya satu miliampere selama 20 menit pada kepala bagian kanan ke kiri atau sebaliknya. "Yang penting melewati gelombang listrik itu melewati lobus parietalis -bagian otak yang bekerja untuk mengolah data matematika," katanya.
Kadosh mengatakan, teknik stimulus listrik ini sama sekali tidak sakit. "Rasanya hanya seperti kesemutan di tengkorak," katanya. Dia juga mengatakan tidak ada efek samping dari rangsangan listrik ke otak ini.
Setelah dirangsang arus listrik, para relawan yang juga mahasiswa itu kemudian diajarkan simbol-simbol yang mewakili nilai-nilai numerik yang berbeda, kemudian mereka diminta untuk menjawab serangkaian soal matematika yang didasarkan pada simbol-simbol tadi. "Ternyata mereka bisa menyelesaikan soal-soal tersebut lebih cepat ketimbang mereka yang tidak mendapat stimulus arus listrik pada otaknya," katanya.
Reuters|Rini K