Menurut hasil penelitian Andrew Wadge dari Food Standards Agency, dua bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan manusia itu tak memiliki perbedaan antara yang dihasilkan lembu asli dengan sapi kloning.
Tak ayal, pendapat ilmuwan ini berhasil memperlancar penjualan susu yang tersedia di sejumlah toko di Inggris sekaligus memperjelas indikasi bahwa kontroversi soal pertanian hasil kloning pada prinsipnya sudah tidak ada.
Pernyataan Wages tersebut juga sebagai jawaban atas sebuah studi yang dilakukan oleh Komite Pengawasan Makanan dan Proses (ACNFP), lembaga independen yang menguji seluruh produk makanan baru untuk FSA, apakah bahan makanan tersebut aman untuk dijual.
Setelah melalui berbagai tes, rapat panel para ahli menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara daging dan susu yang dihasilkan oleh hewan asli dengan produksi binatang kloning.
Wadges mengatakan, "ACNFP membenarkan bahwa daging dan susu dari sapi kloning tak memiliki perbedaan substansional, aman dikonsumsi."
Sebelumnya, di Inggris, terjadi perdebatan tentang etis atau tidak makanan hasil dari hewan kloning. Sementara lembaga yang mengesahkan belum bisa menetapkan apakah makan tersebut aman dan tak bisa menolak aplikasi produsen yang menjual susu atau daging dari hewan kloning. Dengan demikian, hasil temuan FSA bisa menjawab semua perdebatan tersebut.
Di kalangan para petani, banyak yang percaya bahwa kloning tak lebih dari sebuah pengembangan teknik breeding yang canggih, tak lebih seperti inseminasi buatan atau kawin suntik.
TELEGRAPH | CHOIRUL