“Sehingga bisa tetap menyala meski terjadi pemadaman listrik,” kata President Director Toshiba Hisao Ishiyama di Suntec City Convention Center, Singapura.
Menurut Hisao, Indonesia dan negara di kawasan ASEAN, merupakan pasar yang cocok untuk Power TV. Sebab, pasokan listrik di negara-negara tersebut tidak stabil.
Keunggulan lainnya televisi ini memiliki kualitas gambar jernih, warna sangat halus, dan suara berkualitas. “Harganya sangat terjangkau. Kurang dari Rp 2 juta,” kata Hisao.
Menurut Manajer Departemen Pemasaran dan Merchandising Divisi Headquaters Asia, Toshiba Singapore, Ronald M.F, seri Power TV ini merupakan televisi LED pertama di dunia yang memiliki cadangan baterai terintegrasi di dalamnya.
Ada tiga varian Power TV yang diperkenalkan, yakni PC1 TV (Power Charger) berukuran 24 dan 32 inci yang terdapat cadangan baterai di dalamnnya.
PS 1 TV (Power Saver), yang menggunalkan LED sebagai sumber pencahayaan. Model yang disediakan ukuran 24, 32, dan 40 inci.
Terakhir PB1 (Power Booster) LCD TV dengan pencahayaan menggunakan CCFL (cool cathode fluorescent) dengan ukuran 24 dan 32 inci.
Menurut Ronald, Power TV akan mulai dipasarkan serentak di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
“Power TV adalah televisi pertama didunia yang menggunakan baterai," kata Bayu Murti Kencana Sinulingga, Departemen Manager Logistic dan Produk Toshiba Indonesia.
Baterai pada TV ini dapat diisi ulang. Inovasi ini, kata Bayu, sangat berguna untuk daerah pedalaman yang belum mendpat pasokan listrik atau daerah yang sering terjadi pemadaman listrik.
“Jadi ibu-ibu yang sedang nonton sinetron nggak bakal keganggu jika terjadi pemadaman listrik. Sebab, sumber energinya ada di baterai,” ucapnya.
ENI SAENI