Iklan
TEMPO Interaktif, San Fransisco - Perusahaan layanan internet, Yahoo Inc. segera memangkas 600 hingga 700 karyawannya. Para karyawan yang diberhentikan akan dikabarkan pada Selasa (14/12) waktu Amerika Serikat atau Rabu (15/12) waktu Indonesia.
Menurut seorang sumber yang menolak disebutkan namanya, jumlah karyawan yang dipangkas ini sekitar 5 persen dari jumlah karyawan Yahoo sebanyak 14.100 orang. Pemangkasan karyawan ini menjadi pemangkasan keempat terbesar selama tiga tahun terakhir.
Sumber tersebut menyatakan konsentrasi pemangkasan karyawan minggu ini ada di grup Yahoo Amerika. Kabar ini bukanlah hal yang mengejutkan, sejak Kepala Perusahaan Carol Bartz merekrut bekas eksekutif Microsoft, Balke Irving mereka terus berbenah untuk mendongrak keuntungan. Bahkan kabar ini telah ditulis di dua blog teknologi populer, TechCrunch dan All Things Digital sebulan lalu.
Yahoo mengeluarkan kebijakan ini untuk memperbaiki kinerja keuangan mereka. Bartz yang dikenal kurang berpengalaman mengelola situs maupun iklan berusaha menggenjot pertumbuhan Yahoo juga menaikkan harga saham mereka yang stagnan.
Dalam sembilan bulan terakhir, keuangan Yahoo memang sedikit mengkhawatirkan dibandingkan perusahaan internet lainnya. Keuntungan mereka yang kurang dari dua persen dari US$4,8 juta menggambarkan betapa sulitnya Yahoo menjual iklan, sedangkan dua perusahaan internet lainnya Google Inc dan Facebook tumbuh luar biasa.
Penghasilan Google sembilan bulan belakangan naik 23 persen atau hampir US$21 juta atau sekitar Rp 189 miliar. Facebook tidak membuka keuntungan mereka, tapi pada tahun ini mereka telah menunjukkan dengan pindah ke kantor baru yang lebih besar.
Selain keuntungan, saham Yahoo juga stagnan, bahkan kemarin sempat jatuh 31 sen menjadi US$16.70, lebih rendah dari posisi yang sama di tahun lalu. Sedangkan saham Nasdaq mengalami lompatan 16 persen.
Bartz, 62, telah berkali-kali mengatakan Yahoo telah berjalan pada arah yang benar. Dia juga telah mengingatkan soal kondisi ini yang kemungkinan akan berlangsung selama satu atau dua tahun lagi sebelum adanya perubahan keuangan yang signifikan.
AP | PGR
Iklan
