TEMPO Interaktif, Jakarta - Operator seluler Bakrie Telecom menggelar program pengumpulan ponsel-ponsel bekas untuk didaur ulang. Tak hanya itu, perusahaan ini juga menerima rongsokan charger, baterai ponsel, cangkang kartu RUIM, kartu perdana bekas, maupun kartu isi ulang bekas beserta plastiknya.
Program pengumpulan ini adalah bagian dari gerakan Hijau Untuk Negeri. Selain di internal perusahaan, Bakrie Telecom juga melibatkan pelanggan dan masyarakat.
Baca Juga:
Masyarakat dapat menyerahkan ponsel bekas mereka dalam keadaan dan merek apapun di gerai Esia di Jakarta dan Bogor. Semua ponsel bekas yang terkumpul akan di daur ulang bekerja sama dengan DGE (Dian Graha Elektrika) sebagai perwakilan pusat layanan Huawei di Indonesia.
Ponsel yang didaur ulang juga bisa ditukarkan dengan potongan harga Rp 50 ribu untuk pembelian ponsel Esia dan USB Modem AHA. Diskon dipotong langsung saat mereka menyerahkan ponsel dan menyatakan akan membeli Hape Esia atau Modem AHA.
Terdapat 8 gerai Esia yang siap menerima penyerahan ponsel bekas tersebut, yaitu Gerai Esia di Wisma Bakrie, Gerai ITC Roxy Mas, Gerai ITC Fatmawati, Gerai ITC Cempaka Mas, Gerai Margonda Depok, Gerai Bekasi di kompleks kalimalang Komersial Center, Gerai WTC Matahari Serpong dan Gerai di Jalan Padjajaran, Bogor.
Baca Juga:
“Kita jarang menyadari bahwa materi-materi yang terkandung dalam barang-barang tersebut mengandung bahan-bahan metal dan kimia yang berdampak buruk pada lingkungan maupun diri kita dan keluarga kita“, ujar Irfandi Firmansyah, Executive Vice President PT Bakrie Telecom Tbk di Gerai Esia Roxy Mas kemarin.
Menurut Irfandi, managemen telah menetapkan serangkaian target lingkungan yang agresif dan terukur untuk tahun 2011 dan 2012.
DEDDY SINAGA